Upayakan Penguatan Nasionalisme Menyeluruh, Kepala BNPT Terima Kunjungan LSM dan Content Creator
Jakarta – Pelibatan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam mendukung upaya penanggulangan terorisme tidak luput dari perhatian. Penanggulangan terorisme yang tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja tentu semakin kuat ketika antar instansi dan LSM bersinergi. Hal inilah yang tengah diupayakan oleh BNPT.
Bertempat di Hotel Royal Kuningan, Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. didampingi Prita Laura menerima kunjungan dari berbagai LSM. Dalam kesempatan ini LSM tersebut memberikan gambaran akan LSM masing-masing, memberikan informasi dan kebutuhan mereka dalam berswadaya. Di antaranya dari LSM tersebut ialah Anak NAKAL (Nasionalis Radikal) yang diketuai oleh Herman Yosi Mokalu, Berbagi Seni Ganara Art yang diketuai Tita Djumaryo, dan Direktur Pengelola Sabang Merauke, Reynold Hamdani serta Content Creator Cameo Project, Martin Anugrah.
Presentasi singkat dari masing-masing perwakilan diapresiasi baik oleh Kepala BNPT. Ia mengatakan anak muda perlu berperan sebagai agen perubahan, utamanya dalam membangun nasionalisme di tengah anak uda dan masyarakat. Pesatnya teknologi informasi dan derasnya arus konten tersebut dapat mengarahkan masyarakat kepada kesesatan.
“Sekarang apa-apa online, masalah agama juga dicari di online, ini harus dipastikan dulu supaya tidak mudah tersesat dan salah tafsir. Kami juga terus berupaya bagaimana pesan perdamaian dan anti terror dapat sesuai dan diterima dengan baik. Tapi kami juga mendukung nih upaya-upaya anak muda seperti ini, kita jadi bisa mereduksi bersama, saling mendukung,” ujar Kepala BNPT.
Direktur Pengelola Sabang Merauke, Reynold Hamdani mengatakan pihaknya berharap dapat bergerak bersama pemerintah, dalam hal ini BNPT. Hal ini dikarenakan cakupan pelaksanaannya yang masih berjalan sendiri masih berukuran kecil.
“Harapannya bekerja sama dengan BNPT yang memiliki jaringan luas terutama di Indonesia, kita bisa bergerak bersama-sama untuk bisa salah satunya menanggulangi, atau lebih mencegahnya (preventif). Kita mau generasi kita selanjutnya yang menjadi pemimpin masa depan jadi lebih toleran dan lebih damai,” ujar Reynold.