Berita Terbaru

BNPT AJAK APARATUR PEMERINTAH SOLO RAYA TINGKATKAN KOLABORASI DALAM MENGHADAPI TANTANGAN DINAMIKA TERORISME

BNPT AJAK APARATUR PEMERINTAH SOLO RAYA TINGKATKAN KOLABORASI DALAM MENGHADAPI TANTANGAN DINAMIKA TERORISME

Solo - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak seluruh aparatur pemerintah Solo Raya untuk meningkatkan kolaborasi dalam menghadapi tantangan dinamika terorisme. Dimana, terorisme terus berevolusi mengikuti perubahan zaman, baik pola aksi, pola penyebaran maupun jaringan. 

"Kami ingin mengajak bapak ibu sekalian membahas bagaimana dinamika tren perkembangan terorisme dan bagaimana tantangannya. Hal ini menjadi perlu karena modus operandi yang digunakan kelompok teror semakin berubah seiring berkembangnya zaman. Kita semua adalah aparatur, maka penanggulangan tidak hanya dilakukan BNPT saja melainkan bersama - sama," kata Plt. Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Brigjen. Pol. Wawan Ridwan, S.I.K., S.H., M.H. saat membuka kegiatan Koordinasi Penguatan Interoperabilitas Aparatur Pemerintah dalam Penanggulangan Terorisme yang berlangsung pada 27 - 28 Mei 2025 di Kota Surakarta. 

Dirinya turut menjelaskan salah satu tantangan dinamika terorisme yang membutuhkan fokus bagi seluruh aparatur wilayah yakni potensi terbuainya mitra deradikalisasi yang sudah kembali ke NKRI untuk melakukan aksi kembali. Maka, pemantauan kolektif menjadi kunci pencegahannya.

"Mitra deradikalisasi harus kita pantau bersama. Ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka harus menemukan jati dirinya, agar tidak direkrut lagi oleh kelompoknya dengan beragam cara baru dan melakukan aksinya lagi. Ini yang perlu kita waspadai bersama," tegasnya.

Dalam menjawab tantangan tersebut, Kepala Satuan Intelijen Keamanan Kapolresta Surakarta Kompol. Arlianto Adhy Prabowo, S.E, S.IK., berharap adanya desk yang dikoordinir langsung oleh BNPT. 

"Langkah awal yang bisa kita lakukan adalah membuat desk. BNPT bisa mengkoordinir aparat yang ada di Solo Raya. Harapanya ada target dan tujuan tertentu yang harus bisa dipenuhi. Jadi, ada kemajuan dalam menangani ideologi radikal terorisme yang ada di wilayah ini," usulnya.

Lebih lanjut, dirinya berharap desk tersebut akan membuat target dan tujuan dalam periode tertentu terkait penanganan penyebaran ideologi kekerasan di Wilayah Solo Raya. Seperti, membuat strategi agar mitra deradikalisasi yang tadinya masuk dalam kategori merah dalam periode selanjutnya dapat berganti menjadi kategori kuning.

Adapun kegiatan ini dihadiri oleh 40 peserta perwakilan aparatur wilayah di Solo Raya, terdiri dari unsur Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Pemerintah Surakarta, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). hingga Kementerian Agama (Kemenag).
 

May 28, 2025

Authoradmin