Berita Terbaru

Tingkatkan Kesiapsiagaan Nasional, BNPT Bina Kemampuan Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait Dalam Rangka Penindakan Aksi Terorisme di DKI Jakarta

Tingkatkan Kesiapsiagaan Nasional, BNPT Bina Kemampuan Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait Dalam Rangka Penindakan Aksi Terorisme di DKI Jakarta

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam penanggulangan terorisme berfokus pada aspek kontra radikalisasi, kesiapsiagaan nasional, dan deradikalisasi. Dalam konteks Kesiapsiagaan Nasional, peningkatan kemampuan aparatur menjadi salah satu komponen utama sehingga perlu adanya penguatan kapasitas tidak hanya berupa keterampilan taktis dalam rangka penindakan, namun juga kualitas aparat dari segi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam upaya penanggulangan terorisme.

Direktorat Pembinaan Kemampuan BNPT di bawah Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Kemampuan Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait dalam rangka Penindakan Aksi Terorisme di The Sultan Hotel Jakarta pada tanggal 26-27 Agustus 2020. Kegiatan dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol. Drs. Budiono Sandi, S.H., M.Hum., didampingi oleh Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigjen. Pol. Drs. Imam Margono dan Kasubdit Pengembangan Sistem Operasi, M. Syafwan Zuraidi.

Dalam sambutannya, Irjen Pol. Drs. Budiono Sandi, S.H., M.Hum., mengimbau bahwa meskipun di tengah situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda, propaganda radikal teroris tetap berupaya mencari celah untuk menjalankan aksinya sehingga pemerintah tidak boleh lengah, dan kewaspadaan aparat harus tetap terjaga bahkan perlu ditingkatkan. Oleh karena itu pelatihan semacam ini perlu diselenggarakan secara rutin dan berkelanjutan.

“Kelompok radikal pada masa pandemi ini tidak berhenti melakukan kegiatannnya baik melalui propaganda di media sosial maupun secara offline. Jakarta yang merupakan ibu kota negara, pusat pemerintahan, dan pusat ekonomi dengan tingkat persebaran virus yang tinggi tentunya mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Namun di sisi lain, kelompok radikal teroris akan melihat hal ini sebagai momentum untuk melancarkan aksinya di DKI. Dengan kata lain kewaspadaan dan pencegahan ancaman terorisme khususnya di wilayah DKI Jakarta perlu terus ditingkatkan,” ungkap Irjen Pol. Drs. Budiono Sandi, S.H., M.Hum.

Pelatihan ini diberikan kepada 32 orang peserta yang berasal dari satuan tugas terkait di wilayah kerja DKI Jakarta meliputi anggota TNI, Kepolisian RI, Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) selaku pengelola fasilitas publik yang cukup strategis terletak di tengah kota Jakarta. Kegiatan ini ditujukan bagi petugas tanggap darurat lokal agar memiliki pengetahuan yang selaras dalam penanganan terorisme juga agar memiliki pedoman yang tepat dalam mengambil keputusan di lapangan.

Peserta tersebut kemudian menerima pelatihan dengan menggunakan metode table top exercise, dengan studi kasus penanganan aksi teror Kampung Melayu dan Sarinah, Thamrin. Para peserta diuji kemampuan bekerja sama dan kecepatan bertindak sesuai tusi masing-masing instansi dalam merespons situasi krisis khususnya jika terjadi serangan teror di wilayah terkait. Penggunaan metode ini telah menjadi standar emergency responses, baik bagi organisasi militer dan sipil di seluruh dunia, sehingga diharapkan dapat memberikan petunjuk dan gambaran yang tepat dalam penyelenggaraan pelatihan penanggulangan teror secara tepat. Latihan simulasi ini dibimbing langsung oleh instruktur yang kompeten di bidangnya berasal dari jajaran Korpaskhasau, Brimob, Kodam Jaya, Ops Mabes TNI, dan Puslabfor Mabes Polri.

Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigjen. Pol. Drs. Imam Margono ditemui saat acara menjelaskan bahwa terlibatnya para responder utama tanggap darurat dalam pelatihan ini dapat menjadi peluang membangun komunikasi dan koordinasi yang solid antar stakeholder guna melakukan penindakan aksi terorisme secara cepat, tepat dan efisien.

“Karena yang kita cari dalam latihan ini adalah kecepatan bergerak, bertindak dan berkoordinasi maka idealnya di setiap Provinsi di Indonesia kita selenggarakan latihan serupa, agar sinergi terjalin dengan baik. Memang utamanya sasaran kita menyelenggarakan kegiatan ini tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan aparatur tapi juga mengajak sinergi, jadi kita libatkan semua stakeholder dengan concern yang sama terhadap penanggulangan terorisme,” ujar Brigjen. Pol. Drs. Imam Margono. 

Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol. Drs. Budiono Sandi, S.H., M. Hum., di akhir acara berharap dengan diselenggarakannya acara ini dapat menjadi sarana sharing pengetahuan, informasi dan kerja sama untuk memahami kekurangan dan kelemahan dalam upaya penanggulangan terorisme. Meskipun disadari bahwa masing-masing satuan telah memiliki Standard Operating Procedure (SOP), namun kedepannya diharapkan SOP tersebut dapat saling melengkapi agar jika terjadi penindakan aksi terorisme bisa dilaksanakan dengan lebih sempurna lagi dengan BNPT yang berperan sebagai stakeholder utama saat terjadi krisis terorisme.

Aug 27, 2020

Authoradmin