Tim Sinergisitas Silaturahmi Dengan Tokoh Agama di Bima
Bima, NTB - Fenomena radikalisme yang berawal dari intoleransi kerap terjadi di Indonesia. Hal tersebut sangat disayangkan mengingat kemajemukan di negeri ini merupakan suatu keniscahyaan dan telah direkatkan oleh Pancasila dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika"-nya.
Mengatasi radikal intoleran yang menjurus pada aksi terorisme perlu dilakukan bersama, melibatkan berbagai unsur baik pemerintah maupun masyarakat. Dalam hal ini, tokoh agama memainkan peran penting dalam meluruskan pemahaman agama yang keliru, serta mengajarkan nilai-nilai toleransi antarumat beragama.
Untuk itu, tim Sinergisitas Antar K/L menggandeng tokoh agama dalam menciptakan kerukunan serta meredam radikalisme yang terjadi di Nusa Tenggara Barat. Kerja sama ini direalisasikan dengan kegiatan silaturahmi antara tim Sinergisitas dan tokoh agama NTB di kediaman Walikota Bima pada Kamis malam (24/9). Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Tim Pelaksana Sinergisitas, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., beserta Wakil Ketua Tim Pelaksana Sinergisitas, Mayjen TNI Untung Budiharto, Kapolda NTB, Walikota Bima, jajaran pejabat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Dr. Hamdan Zoelva, S.H., M.H. yang merupakan Kelompok Ahli BNPT, serta beberapa tokoh agama dari Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha.
Ketua Tim Pelaksana Sinergisitas menyampaikan bahwa radikalisasi dapat terjadi dengan siapa saja, tanpa mengenal umur dan latar belakang sosial lainnya. Ia menekankan bahwa generasi muda harus diberi atensi khusus karena masih rentan terpapar propganda radikal. Mengantisipasi hal tersebut, Ia ingin tokoh agama aktif untuk membuat kegiatan-kegiatan positif bagi generasi muda di NTB, khususnya di Bima.
Ia pun berpesan agar tokoh agama dapat menjadi pelopor toleransi sehingga radikalisme maupun konflik sosial dapat diredam.
"Kepada tokoh-tokoh agama kami berharap untuk terus menjaga semangat bertoleransi dan menghormati sehingga hanya dengan kondisi yang damailah kita bisa ada jaminan untuk dapat hidup lebih sejahtera," ucap Boy Rafli.