Soliditas TNI-POLRI Kunci Memerangi Kelompok Teroris di Sulawesi Tengah
Palu - Usai silaturahmi dan rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulawesi Tenggara, Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., hadir dalam rapat terbatas dengan Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Pol Abdul Rakhman Baso, dan Danrem 132/Tadulako, Kol Inf. Farid Makruf, MA, pada Senin sore (10/8) di Rupattama Mapolda Sulteng. Kepala BNPT turut didampingi Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis.
Agenda rapat koordinasi sore ini membahas perkembangan Satgas Tinombala di Palu. Satgas yang terdiri atas satuan TNI-Polri ini secara khusus dibentuk untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Poso dan Provinsi Sulawesi Tengah pada umumnya dari kelompok teror yang bersarang di wilayah. Maka kedua elemen penegakan hukum tersebut harus berjalan berdampingan dalam memberantas sel-sel terorisme yang hidup di wilayah Sulawesi Tengah.
Kapolda menjelaskan bahwa dalam perjalanannya, tak sedikit masyarakat yang memiliki stigma negatif terhadap Satgas yang telah beroperasi sejak tahun 2016 tersebut. Tak hanya itu, masyarakat pun mengangap bahwa penanganan kelompok teroris hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan saja, padahal terorisme merupakan kejahatan yang kompleks dan luar biasa sehingga harus diselesaikan dengan komprehensif dan melibatkan seluruh unsur masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BNPT menekankan yang terpenting adalah fokus pada pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Satgas Tinombala. Mengingat tugas tersebut bukanlah hal yang mudah. Para petugas berhadapan dengan musuh besar NKRI di medan yang tidak mudah. Untuk mensukseskan tugas tersebut, tentu butuh sinergi dari semua pihak. Baik itu kerja sama antara TNI dan Polri sebagai garda yang berjuang di lapangan, maupun instansi terkait, serta seluruh masyarakat. Karena pada akhirnya keberhasilan Operasi Tinombala adalah keberhasilan Merah Putih.
“Soliditas TNI-Polri itu wajib, kepentingan negara nomor satu, soliditas menjadi modal rekan-rekan yang bertugas di lapangan,” ucap Boy Rafli Amar.