Sinergisitas 38 K/L Bidang PMK Gelar Rakor Bahas Perkembangan Rencana Aksi Kegiatan Sinergisitas Penanggulangan Terorisme
Jakarta - Tim Sinergisitas 38 K/L menyelenggarakan Rapat Koordinasi dengan mengajak segenap Kementerian dan Lembaga yang tergabung dalam kluster bidang pembangunan manusia dan kebudayaan pada Kamis Pagi (25/06) bertempat di Kantor BNPT, Jakarta. Rapat ini diselenggarakan guna membahas perkembangan rencana aksi khususnya yang telah dilaksanakan selama ini, juga bahasan mengenai sosialisasi konsep agrowisata sebagai salah satu program unggulan Sinergisitas yang dalam waktu dekat akan dibangun di wilayah sasaran di Provinsi yang menjadi lokus Sinergisitas.
Dibuka oleh Plt. Sekretaris Utama BNPT, Bangbang Surono, Ak., MM., rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari Kemenko PMK, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, KPAI, LPSK, Kementerian Desa dan PDTT serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Di tengah pandemi Covid-19, terdapat beberapa Kementerian maupun Lembaga yang telah dengan baik menyelenggarakan beberapa kegiatan di wilayah sasaran, meskipun hal ini dilakukan dengan tetap melakukan penyesuaian seiring adanya arahan untuk realokasi dan refocussing anggaran sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah untuk membantu percepatan penanganan pandemi Covid-19.
LPSK misalnya, pada kisaran bulan Januari hingga Juni hanya menargetkan Sulawesi Tengah dan Jawa Timur sebagai lokasi kegiatan dengan beberapa aktivitas berupa pemberian layanan secara langsung kepada penyintas berupa konseling dengan psikolog, pemenuhan layanan keperluan medis dan pendampingan hak prosedural di pengadilan. Dalam mendukung kegiatan di lapangan, LPSK juga telah menjalin sinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Dinas Sosial di sejumlah Kota/Kabupaten serta badan usaha milik BUMN. Bahkan sebagai bukti bahwa negara hadir dalam mememenuhi hak para penyintas tindak pidana terorisme, telah terdapat putusan dari pengadilan mengenai pemberian kompensasi bagi 8 orang penyintas di Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong.
Sementara itu Kementerian Agama menyatakan bahwa akan ada pengurangan rencana aksi dampak dari pandemi Covid-19 meskipun begitu Kemenag telah berupaya adaptif di tengah kondisi ini dengan tetap menyelenggarakan kegiatan secara daring contohnya berupa pelaksanaan diklat berbentuk pembelajaran jarak jauh inisiatif dari Litbag Kemenag.
Dengan kondisi terbatas telah terjadi penyesuaian sehingga banyak kegiatan yang perlu ditunda bahkan dibatalkan, meskipun begitu tentu hal ini tidak membuat surut semangat bersinergi untuk menanggulangi radikalisme dan terorisme. Meskipun hanya beberapa kegiatan yang dapat terlaksana, utamanya program tersebut harus tepat sasaran dan memang memberikan dampak positif yang besar dalam mereduksi pengaruh radikal terorisme bagi penerima manfaat.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembahasan rencana pembangunan agrowisata di beberapa lokasi strategis yang diharapkan menjadi salah satu produk unggulan Sinergisitas 38 K/L. Pada umumnya inisiatif ini disambut sangat baik oleh segenap perwakilan kementerian yang hadir. Konsep dasar agrowisata ini diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi penerima manfaat serta membangun kepercayaan untuk reintegrasi ke tengah masyarakat.
Berbagai masukan diterima oleh Tim Sinergisitas 38 K/L diantaranya agar kehadiran program ini tidak menimbulkan kecemburuan sosial untuk itu perlu mengakomodir masyarakat sekitar juga dalam pembangunan dan pengelolaannya. Smart agrowisata menjadi konsep inovatif masukan dari para peserta rapat, yang berarti mengutamakan penerapan teknologi pendukung aktivitas di agrowisata yang disertai oleh pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya.