Rayakan Dies Natalies FIKOM UNPAD ke-60, Boy Rafli Amar Ajak Tepis Radikalisme Dengan Komunikasi Kebangsaan
Jakarta - Dalam rangka peringatan hari lahir Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung ke-60, FIKOM Unpad mengundang sejumlah pembicara dalam Web Seminar(Webinar). Webinar KomuniAksi #7 yang berupaya untuk memotivasi penonton tersebut mengangkat tema ‘Merajut Harmoni Menepis Radikalisme: Perspektif Komunikasi Kebangsaan.
Webinar yang digelar pada Kamis (23/7) tersebut juga mengundang Dr. Edwin Rizal, M.Si selaku Dosen Fikom & Pemerhati Komunikasi Kebangsaan sebagai pembicara. Dalam webinar yang membahas penggunaan komunikasi sebagai perajut harmoni, Dekan Fikom Dr. Dadang Rahmat Hidayat menjadi salah satu peserta webinar bersama dengan mahasiswa dan alumni.
Mengawali paparan, Kepala BNPT berharap kepada segenap praktisi bidang komunikasi baik di sektor swasta maupun negeri dapat menyuburkan pesan-pesan perajut harmoni bangsa mengingat gelombang radikalisme terus menghantam persatuan bangsa. Ia juga mencontohkan beberapa negara yang sudah terpecah-pecah menjadi negara sendiri, melihat Indonesia saat ini hal ini perlu menjadi pembelajaran serta motivasi mencegah isu perpecahan. Eksistensi dan harmoni yang masih bisa dirasakan di tengah masyarakat Indonesia perlu dipertahankan karena kemajemukan dan keberagaman Indonesia dapat melengkapi satu sama lain sehingga Indonesia mencapai keutuhannya.
Dalam paparannya, Mantan Kepala Divisi Humas Polri tersebut menyampaikan bahwa pada dasarnya kebebasan komunikasi dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat. Namun hal ini perlu disertai tanggung jawab dan kesadaran akan kemajemukan bangsa guna memupuk solidaritas sosial sehingga melalui komunikasi, kontribusi kemajuan dan kesejahteraan Indonesia dapat tersalurkan.
“Setidaknya ada beberapa peran strategis komunikasi dalam menangkal radikalisme. Yaitu dengan menyebarluaskan pesan toleransi dan pesan kebangsaan, menyebarluaskan narasi anti radikalisme, memanfaatkan kemudahan penyebaran informasi di era digital, memperkuat solidaritas sosial serta membangun sinergi dan kemitraan semua pihak,”
Di akhir paparan, Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengingatkan Deklarasi Komunikasi Kebangsaan yang digelar Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi(IKSI) pada 14 November 2019 lalu. Poin-poin yang terkandung dalam deklarasi tersebut yang bermuatan komunikasi bertanggung jawab, berkualitas dan mendorong dinamika dan solidaritas sosial.
“Maka faktor komunikasi kebangsaan inilah menjadi hal yang sangat penting di dalam merajut harmoni, oleh karena itu mudah-mudahan kita semuanya yang beruntung mendalami berbagai ilmu komunikasi, manfaat dan dampak ilmu komunikasi mengteahui bahwa komunkasi yang tidak baik bisa menghasilkan disintegrasi bangsa. Kita harus terus mempromosikan konten-konten komunikasi kebangsaan yang dapat kita sampaikan secara luas kepada masyarakat,” tutup Kepala BNPT.
Klik tautan ini untuk menyaksikan Webinar KomuniAksi #7 ‘Merajut Harmoni Menepis Radikalisme: Perspektif Komunikasi Kebangsaan