Berita Terbaru

LDK Muhammadiyah Jatim Gelar Webinar dengan BNPT dan BNN, Dorong Peran Aktif Dai Cegah Terorisme

LDK Muhammadiyah Jatim Gelar Webinar dengan BNPT dan BNN, Dorong Peran Aktif Dai Cegah Terorisme

Jakarta - Masih dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Nasional (HANI) 2020, Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT), dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur mengadakan seminar daring (webinar) mengusung tema ‘Peran Dai dalam Pencegahan Bahaya Narkoba dan Terorisme’.

Keduanya merupakan kejahatan serius yang dapat mengancam keamanan negara. Perlu upaya serius dalam mengatasi permasalahan tersebut, selain karena merupakan kejahatan serius yang tingkat cakupannya lintas negara, namun juga karena tingginya daya rusak narkoba dan terorisme terhadap moral anak bangsa juga mengancam keamanan nasional.

Acara dibuka oleh sambutan dari Dr. H. Saad ibrahim, MA., selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Kepala BNNP Jawa Timur, Brigjen Pol. Drs. Bambang Priyambadha, SH., M.Hum., dan Ketua FKPT Jawa Timur, Dr. Hesti Armiwulan, SH., M.Hum. Seminar ini dihadiri secara virtual oleh ratusan dai yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia, khususnya yang tergabung dalam Dai komunitas LDK Muhammadiyah.

Beberapa akademisi dan praktisi  turut hadir sebagai narasumber dalam webinar ini diantaranya Guru Besar Bidang Ilmu Filsafat UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Prof. Dr. Biyanto M.Ag., Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Islam UINSA yang juga merupakan pengurus FKPT Jatim, Prof. Dr. Hj. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag., dan Ketua LDK PWM Jatim, Muhammad Arifin M.Ag.

Direktur Pencegahan BNPT, Irjen. Pol. Ir.  Hamli, ME., dalam kesempatan kali ini mendapatkan kerhomatan untuk menjadi pembicara kunci. Mengawali paparannya, Direktur Pencegahan BNPT menjelaskan bahwa memutus akar masalah dan mata rantai penyebaran radikalisme dan terorisme menjadi kebutuhan penting. Dalam hal ini, negara tidak bisa bekerja sendirian, tetapi membutuhkan dan harus mengikutkansertakan peran kekuatan civil society seperti Ulama dan ormas keagamaan sebagai bagian dari kekuatan melawan dan mencegah ancaman terorisme.

“Ada tiga musuh besar negara, termasuk juga musuh besar agama, sebagai problem yang harus kita perangi dan cegah bersama, yakni narkoba, terorisme dan satu lagi korupsi. Ketiganya jika tidak mampu ditangani secara baik dan diantisipasi sejak dini, tidak hanya akan berdampak buruk bagi masyarakat tetapi juga dapat melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Direktur Pencegahan BNPT.

Latar belakang diadakannya webinar ini salah satunya untuk memberikan pemahaman utuh kepada para Dai akan permasalahan narkoba dan terorisme. Diharapkan para Dai maupun penyuluh agama sebagai elemen yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dapat melakukan pembinaan dan menjadi teladan yang baik di tengah masyarakat. 

“Peran Dai dan penyuluh agama memiliki peran yang sangat strategis sebagai gerakan pembinaan masyarakat dengan nilai-nilai agama untuk perubahan sosial yang lebih baik. Karena itulah, para Dai juga harus memahami dinamika tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh masyarakat,” lanjut Irjen. Pol Hamli, ME.

Menutup paparannya, Direktur Pencegahan BNPT menambahkan bahwa para Dai harus mampu mendialogkan ajaran agama yang ideal dengan realitas sosial yang selalu berubah sehingga subtansi dan metode dakwah bisa lebih arif dan mudah disampaikan di tengah masyarakat. Selanjutnya iapun berharap agar kegiatan ini menjadi momentum untuk membincangkan, merumuskan dan memperoleh solusi terbaik demi bangsa dan negara yang lebih dami, sejahtera dan toleran kedepannya.

Jun 30, 2020

Authoradmin