Kunjungan Akademisi Fikom UNPAD ke BNPT: Kolaborasi Strategi Komunikasi Efektif Dapat Cegah Penyebaran Radikalisme dan Terorisme
Bogor - Usai kemarin bersilaturahmi dengan Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., akademisi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Bandung, melanjutkan agenda kunjungan kerja ke Kantor BNPT, Kompleks IPSC Sentul, Bogor, Jawa Barat pada hari Jum’at (19/06) siang. Diawali dengan agenda ramah tamah di Gedung Baladika, kedatangan rombongan disambut dengan hangat oleh Inspektur BNPT, Buntoro, Ak., M.Ak., dan Kepala Bagian Rumah Tangga BNPT, Rachmat Surawibawa, S.Sos.
Rombongan yang dipimpin oleh Dekan Fikom Unpad, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH., M.Si, kemudian melanjutkan agenda kegiatan dengan mengunjungi fasilitas-fasilitas yang ada di Kompleks Kantor BNPT Sentul, diawali dengan meninjau Pusat Deradikalisasi dilanjutkan dengan kunjungan ke Pusat Media Damai serta Balai Latihan Kerja.
Dalam kunjungan ini, Dekan Fikom Unpad menjelaskan bahwa untuk mencari solusi permasalahan terorisme diperlukan kepedulian tiap elemen masyarakat. Dinyatakan bahwa institusinya sebagai lembaga pendidikan siap melakukan kolaborasi dengan BNPT guna mencegah tersebarnya paham radikalisme dan terorisme, utamanya mengurai permasalahan radikalisme dan terorisme yang dilihat dari perspektif komunikasi.
“Masalah terorisme ini bukan urusan satu lembaga saja, tetapi harus menjadi kepedulian dan urusan banyak pihak termasuk kami dari lingkup pendidikan kampus khususnya bidang komunikasi. Bukan tidak mungkin di dalam penanggulangan atau pencegahan terorisme ini ada problem komunikasi disitu, sehingga kami berupaya urun rembuk untuk mengatasi problem komunikasi tersebut,” ungkapnya.
Dijelaskan lebih rinci lagi oleh Dekan Fikom Unpad mengenai bentuk-bentuk kerja sama yang berpotensi untuk dijalin dengan BNPT kedepannya, khususnya dalam lingkup akademis. Berbagai kolaborasi tersebut tujuannya adalah menciptakan komunikasi efektif yang tepat sasaran agar masyarakat menerima informasi yang benar untuk menguatkan daya tangkal terhadap masuknya paham radikal terorisme. Dengan perkembangan platform teknologi dan komunikasi yang sudah sangat berkembang, proses rekrutmen kelompok radikal teroris yang dulunya melalui cara-cara tradisional, sekarang sudah menggunakan cara yang sangat modern secara virtual. Untuk itu perlu dirancang strategi komunikasi yang tidak kaku karena selalu ada mekanisme dan dinamika perubahannya.
“Kerja sama dari lembaga pendidikan tentu beberapa diantaranya dengan pendekatan akademis, pendekatan ilmiah melalui riset, atau bahkan bicara mengenai menciptakan narasi-narasi yang tepat di masyarakat yang tidak terlalu keras, namun tujuannya atau harapan kami adalah ke-efektifannya. Komunikasi efektif inilah yang ingin kami kerja samakan dengan BNPT, khususnya di Fakultas Ilmu komunikasi di Universitas Padjajaran,” ungkapnya.
Menutup kegiatan, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH., M.Si, mengungkapkan strategi komunikasi yang efektif tersebut dapat diterapkan di kalangan anak muda yang berpotensi tinggi terpapar ideologi radikal. Oleh karena itu sangat penting memberikan pemahaman tentang bahaya radikalisme dan terorisme kepada anak muda karena mereka dapat menjadi agen yang melakukan pendekatan persuasif kepada teman sebayanya.
“Misalnya jika potensi terpaparnya (paham radikal) pada anak muda atau mahasiswa, kami yang bergerak dalam bidang komunikasi belum tentu bisa jadi komunikator yang tepat. Sehingga lebih tepat kita berikan pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa atau teman sebayanya secara persuasi sehingga mereka sendiri dapat menjadi agen, bagian yang tidak terpisahkan dari proses pencegahan terorisme,” ujar Dekan Fikom Unpad saat mengakhiri kunjungan kali ini.