FKPT Sulteng: Jika Perempuan Kuat, Terorisme Bisa Kita Tuntaskan
Kolaka - Pemerintah Kabupaten Kolaka mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Pelibatan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme yang dilaksanakan oleh BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tenggara (30/09). Kuatnya pengetahuan dan pemahaman agama di kalangan perempuan dinilai akan menjadi faktor pendukung utama penanganan masalah terorisme.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Kolaka, H. Syafruddin, yang hadir mewakili bupati Kolaka dalam kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Ia menukil salah satu hadist Nabi Muhammad SAW yang menempatkan perempuan sebagai tiang negara.
"Karena itu perempuan memiliki peran strategis di keluarga dan lingkungannya untuk menjadi agen perdamaian," kata Syafruddin.
Dalam lingkup keluarga, Syafruddin menambahkan, perempuan bisa ikut mengatasi masalah terorisme dari akarnya, yaitu pendidikan tentang agama dan pengetahuan umum seputar pentingnya menjaga hubungan harmonis antarpemeluk agama dan masyarakat.
"Keluarga merupakan tempat awal di mana karakter anak-anak dibentuk. Disinilah perempuan sebagai ibu bisa menjalankan perannya mendidik anak-anak sehingga memiliki pemahaman yang cukup untuk bisa menjalin hubungan yang harmonis di dalam interaksi agama dan bermasyarakat," tambahnya.
Dalam sambutannya Syafruddin menyebut terorisme tidak terjadi karena faktor tunggal. Ekonomi merupakan salah satu yang bisa memicu lahirnya aksi terorisme, dan perempuan lagi-lagi memiliki peran strategis untuk bisa ikut berperan melakukan pencegahan. Salah satu hal yang dicontohkan adalah kemampuan perempuan berjejaring dalam sebuah organisasi yang dinilai akan meningkatkan pengetahuan untuk menghindari paparan ideologi radikal terorisme.
"Lewat organisasi perempuan juga bisa melaksanakan aksi-aksi sosial untuk sesama, sekaligus saling menguatkan pengetahuan seputar pemahaman radikalisme dan terorisme, sehingga bisa mencegah terpapar," tandas Syafruddin.
Di akhir sambutannya, Syafruddin berpesan agar peserta serius mengikuti jalannya kegiatan hingga tuntas, sehingga mampu menyerap pengetahuan yang disampaikan sebagai bekal menghadapi radikalisme dan terorisme.
"Satu hal yang harus kita tekadkan bersama, ketika perempuan kita kuat, maka terorisme dan masalah kekerasan akan bisa kita tuntaskan," pungkasnya.