BNPT Tangkal Terorisme Dimulai Dari Desa Dengan Kesiapsiagaan Nasional
Gorontalo - Guna mengantisipasi terjadinya tindak pidana terorisme melalui proses yang terencana, terpadu, sistematis, dan berkesinambungan sebagai leading sector dalam upaya menanggulangi terorisme di tanah air, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang memiliki tugas dan fungsi yang telah diamanatkan oleh negara terus berinovasi untuk mengikis mata rantai penyebaran paham radikalisme di tanah air.
Sadar akan munculnya potensi ancaman terorisme di tengah masyarakat, BNPT melalui mitra kerja Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang dimiliki di setiap daerah terus menggali permasalahan yang ada di masyarakat untuk terus menciptakan kedamaian dan kerukunan. Untuk mewujudkan hal tersebut, BNPT memiliki 3 strategi pencegahan yang dimulai dengan Kesiapsiagaan Nasional, Kontra Radikalisasi, dan Deradikalisasi.
Hadir dalam acara "Deklarasi Forum Pemuka Masyarakat Cinta Desa (FOR PEACE)” yang dilaksanakan di Desa Banuroja, Gorontalo pada Sabtu (19/09) siang, Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafi Amar, M.H. berkesempatan untuk mensosialisasikan kesiapsiagaan nasional yang perlu diperhatian masyarakat desa untuk mawas akan munculnya paham-paham radikal di lingkungan mereka.
Pelaksanaan kesiapsiagaan nasional tersebut dilakukan salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat. Untuk dapat mewujudkannya, pelaksanaan kesiapsiagaan nasional tentu membutuhkan sebuah sinergi yang baik antar seluruh komponen bangsa, diantaranya pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga tokoh pemuda.
Melalui kolaborasi dan sinergi yang baik dengan seluruh komponen bangsa, maka akan terbentuk sebuah daya cegah dan daya tangkal di masyarakat dalam mengantisipasi potensi ancaman radikal intoleran yang dapat mengarah pada tindak pidana terorisme. Kesiapsiagaan diharapkan dapat dimiliki masyarakat guna daya cegah dan daya tangkal masyarakat.
“Siaga itu bukan hanya aparat saja, bukan unsur pemerintah, tetapi juga masyarakat, mulai dari tingkat desa sampai tingkat nasional. Kita harus waspada jika ada pihak-pihak yang mau mencoba mempengaruhi masyarakat kita untuk ikut dengan mereka yang menyebarluaskan paham-paham yang bertentangan dengan ideologi kita”, ujar Kepala BNPT.
Dalam acara Deklarasi FOR PEACE yang dilaksanakan bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Kepala BNPT berkesempatan memberikan penghargaan kepada 4 desa yang mampu menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi di tengah masyarakat yang memiliki keberagaman. Keempat desa tersebut berada di wilayag Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
“Pemberian penghargaan ini diharapkan bisa memotivasi desa lain untuk tetap menjaga kerukunan dan keharmonisan kemasyarakatan mereka meskipun di tengah pandemic Covid-19 seperti saat ini yang bisa saja menimbulkan perpecahan maupun munculnya konflik di bidang ekonomi,” tutup Kepala BNPT.