Sinergi Cegah Radikalisme di Daerah, BNPT Selenggarakan Rakornas FKPT ke-V
Badung, Bali - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Direktorat Pencegahan pada Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (Rakornas FKPT) ke-V tahun 2020, Selasa (16/12/2020). Mengusung tema Sinergi Cegah Radikalime, kegiatan dihadiri Kepala BNPT dan jajaran, Ketua Penggerak PKK Provinsi Bali, pengurus FKPT dari 32 provinsi, serta peninjau dari Papua dan Papua Barat.
Rakornas akhir tahun kali ini membahas hasil penelitian FKPT terkait penguatan Kebhinnekaan di era digital dalam upaya menangkal radikalisme di provinsi. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa generasi Z merupakan kelompok yang paling rentan rentan terpapar paham radikal terorisme. Fenomena ini tidak lepas dari pengaruh kemajuan teknologi dan daya saring informasi yang masih rendah di kalangan generasi muda.
Radikalisasi melalui ruang digital kian marak utamanya di masa pandemi seperti saat ini. Masyarakat yang dituntut untuk beraktivitas secara daring berpotensi besar terpapar propaganda radikal terorisme. Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., mengungkapkan bahwa propaganda radikal tersebut dapat dikalahkan dengan mengisi dunia maya dengan konten-konten positif, yang sarat akan nilai toleransi dan perdamaian. Selain itu, literasi untuk bijak bersosial media harus digaungkan dimana masyarakat perlu 'saring sebelum sharing' dalam menerima informasi.
Dalam pertemuannya dengan pengurus FKPT seluruh Indonesia, Boy Rafli mengajak agar mitra BNPT dalam rangka pencehahan terorisme di daerah dapat menjadi agen perubahan bersosial media. Ia berharap tidak ada lagi generasi muda yang menjadi korban propaganda kelompok radikal ke depannya.
"Teman-teman dari seluruh Indonesia ini diharapkan dapat menjadi bagian dari perjuangan membangun peradaban baru di dunia maya, kita terus berupaya agar tidak banyak korban yang jatuh terutama pada anak muda," pesan Kepala BNPT.
Fakta-fakta penelitian yang dilakukan FKPT ini akan menjadi acuan rencana kerja di tahun 2021 demi memberantas terorisme yang lebih efektif dan holistik. Tak hanya itu, tahun depan FKPT akan dikembangkan hingga ke provinsi Papua dan Papua Barat, dengan begitu sinergi pencegahan terorisme oleh FKPT genap dilakukan di 34 provinsi.