Pusat Media Damai BNPT Berikan Pelatihan Bagi Duta Damai Jateng, Pegiat Narasi Perdamaian di Dunia Maya
Semarang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme melalui Pusat Media Damai (PMD) menggelar pelatihan sebagai upaya Regenerasi Duta Damai regional Jawa Tengah pada 13 – 16 Oktober 2020 di Semarang. Pelatihan ini merupakan upaya regenerasi bagi Duta Damai Dunia Maya yang dibuat agar terjadi peningkatan peran dan partisipasi para generasi muda menjadi agen perubahan yang berperan aktif menyebarkan perdamaian sebagai upaya pencegahan paham radikal terorisme di kalangan generasi muda mealui dunia maya dan juga dunia nyata.
53 peserta yang terdiri dari anak muda yang memiliki keahlian di bidang IT, Blogger, dan Desain Komunikasi Visual selama empat hari diberikan pelatihan oleh tim mentor dari PMD BNPT. Dengan pelatihan ini, para Duta Damai diharapkan mampu membuat produk kontra narasi baik berupa poster, infografis, meme, dan video pendek yang akan dipresentasikan di akhir masa pelatihan.
Tidak hanya diberikan materi-materi praktis, para peserta juga dibekali pengetahuan dan pemahaman terkait narasi-narasi perdamaian, sehingga nantinya mereka bisa menghasilkan produk ataupun konten berisi pesan tentang perdamaian, toleransi dan persatuan yang bisa mereka sebarkan melalui dunia maya.
Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Kolonel (Pas) Drs. Sujatmiko dalam sambutannya saat membuka pelatihan, menjelaskan bahwa melalui Duta Damai Dunia Maya merupakan langkah tepat untuk merangkul generasi muda dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikal terorisme melalui kampanye kebangsaan dan perdamaian di daerah masing-masing baik secara online maupun offline.
Lanjut Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, para Duta Damai ini nantinya memiliki tugas untuk menyuarakan perdamaian dalam rangka mereduksi paham-paham radikal terorisme melalui dunia maya. Karena kelompok radikal terorisme ini biasanya suka menebarkan propaganda ajakan kekerasan, hasutan, fitnah, hoax, segala macam melalui dunia maya.
Budayawan nasional, Dr. Ngatawi Al Zastrow juga turut hadir dalam pelatihan ini dan akan memberikan materi tentang kearifan lokal mempunyai signifikansi yang tinggi untuk bisa mereduksi paham radikal dan terorisme ini.
“Bagaimana kita memiliki penghormatan yang tinggi, sangat menghormati orang tua kita. Itu adalah nilai-nilai yang tidak bisa kita tinggalkan. Menghormati pemimpin, mengikuti pemimpin, dan kearifan-kearifan lokal yang lain. Kearifan lokal ini ada banyak macamnya, baik itu budaya, geografi itu juga memiliki aspek kearifan lokal,” tambah Kolonel (Pas) Drs. Sujatmiko terkait pentingnya kearifan lokal.