Berita Terbaru

Komitmen Wujudkan Islam Wasathiyah, BNPT Hadiri Halaqah Kebangsaan BPET MUI

Komitmen Wujudkan Islam Wasathiyah, BNPT Hadiri Halaqah Kebangsaan BPET MUI

Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme diwakilkan oleh Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen. R. Ahmad Nurwakhid menghadiri acara Halaqah Kebangsaan Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme (BPET) MUI pada Rabu (26/1). 

Acara yang berlangsung di Grand Sahid Jaya Hotel ini mengusung tema “Optimalisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstrimisme dan Terorisme”. Forum ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat dan umat Islam secara khusus terhadap pentingnya pemahaman Islam yang moderat dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Acara diawali dengan mendengarkan keynote speech dari Wakil Presiden RI yang menekankan pentingnya kerjasama multipihak untuk mengatasi masalah radikalisme dan terorisme. 

“Kerukunan merupakan kunci utama persatuan nasional. Persatuan nasional merupakan prasyarat bagi keberhasilan pembangunan bangsa. Guna terciptanya Indonesia adil, maju dan sejahtera. Mari kita Bersama-sama merawat persatuan nasional bebas dari paham radikalisme dan terorisme yang merusak sendi-sendi bangsa”

Islam Wasathiyah adalah benteng kokoh dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme di Indonesia. Pernyataan ini diperkuat dengan sambutan Ketua BPET MUI Muhammad Syauqillah, M.Si., PhD.

“Pemahaman Islam Wasathiyah saat ini menjadi sangat relevan dalam konteks pencegahan radikalisme dan terorisme, MUI dalam berbagai kesempatan sering mendorong Islam Wasathiyah sebagai solusi dalam permasalahan kebangsaan kita,”jelasnya

Dalam sesi dialog, Brigjen. R. Ahmad Nurwakhid berkesempatan memaparkan perkembangan terorisme di Indonesia. Dalam paparannya, dijelaskan bahwa ideologi takfiri merupakan akar masalah yang harus dihadapi bersama. 

“Bibit radikalisme itu sebelum tumbuh berkembang menjadi pohon besar harus dicabut sampai ke akar dan seperti yang kita tau ideologi takfiri merupakan akar masalahnya,”paparnya.

Lebih lanjut, Direktur Pencegahan BNPT ini juga memberikan beberapa solusi aplikatif dalam mencegah tumbuhnya bibit radikalisme, salah satunya adalah konsep pentahelix. 

“Salah satu solusi aplikatif guna mencegah bibit ini semakin eksis di tengah masyarakat adalah kita harus membuat regulasi yang kuat dan menguatkan koordinasi & pelibatan pemerintah, civil society moderat, civitas akademika, dunia usaha, dan media atau yang saat ini kami sebut program Pentahelix.” 

Brigjen Nurwakhid juga mengungkapkan harapannya akan keberlanjutan forum-forum yang mengangkat masalah ekstrimisme dan terorisme serta peran penting ulama dalam menangkal narasi – narasi pemecah persatuan namun mengatasnamakan agama. 

“BPET ini merupakan mitra kitadalam rangka penanggulangan ekstrimisme dan terorisme. Kegiatan ini sangat bagus dan harus terus bekelanjutan, kita bisa melihat bagaimana kumpulan ulama sangat peduli terhadap isu radikalisme dan terorisme. Ditambah lagi, para ulama ini sangat memiliki peran signifikan dalam penanggulangan terorisme, beliau - beliau ini dapat mengajarkan pada umatnya tentang Islam Wasathiyah. Secara tidak langsung ulama adalah obat dan vaksin masalah radikalisme”

Dalam mewujudkan Islam yang Wasathiyah, BNPT terus menunjukkan komitmennya. Mulai dari pembentukan gugus tugas pemuka agama, penguatan wawasan kebangsaan dan keagamaan, rutin mengunjungi pondok pesantren untuk memastikan generasi muda mendapat pemahaman ajaran agama yang utuh hingga membuat strageti pentahelix untuk memastikan Indonesia bebas radikalisme dan terorisme.

Turut hadir dalam acara, Brigjend. Umar Efendi selaku Perwakilan Kapolri dan Prof. Dr. Phil H. kamaruddin selaku Dirjen Bimas Islam Kemenag RI.

Jan 26, 2022

Authoradmin