Gugus Tugas Pemuka Agama Susun Program Pencegahan Radikal Terorisme Berbasis Agama
Jakarta - Peran tokoh agama menjadi sangat sentral pada saat agama dijadikan alat propaganda radikal yang mengarah pada terorisme. Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Direktorat Pencegahan pada Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi menyelenggarakan sarasehan dan muhasabah dengan Gugus Tugas Pemuka Agama, Rabu (30/12/2020).
Gugus Tugas yang melibatkan organisasi lintas agama menyusun konsep kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2021. Tak hanya itu, pimpinan dan anggota organisasi keagamaan pun saling bertukar pikiran terkait permasalahan radikalisme yang terjadi di Indonesia.
Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., mengatakan bahwa tokoh agama wajib melestarikan konsensus nasional yakni UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Menurutnya tokoh agama memiliki kapasitas dalam memberikan penjelasan terkait narasi kebangsaan dalam konteks kehidupan beragama. Ia menjelaskan menyandingkan nilai agama dan nilai luhur bangsa dapat dilakukan tanpa harus menyinggung kelompok masyarakat tertentu.
"Sangat strategis bila tokoh agama menyandingkan antara nilai-nilai agama dengan nilai-nilai nasionalisme secara benar tanpa harus menyakiti satu sama yang lainnya, harus ada semangat dalam menjaga keutuhan dan kesatuan Republik Indonesia yang sangat beragam ini," ucap Boy Rafli.
Ke depannya Gugus Tugas Pemuka Agama BNPT akan menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka pencegahan ekstrimisme beragama yang dapat melunturkan nilai toleransi di tengah keberagaman masyarakat Indonesia, diantaranya melakukan diskusi lintas agama, sosialisasi, serta peningkatan wawasan kebangsaan.
Boy Rafli berharap program pencegahan yang disusun BNPT bersama Gugus Tugas Pemuka Agama dapat membawa dampak positif dan berkesinambungan. Ia tidak menjamin virus radikalisme dapat hilang dalam waktu singkat, namun Ia optimis sinergi tokoh lintas agama dapat menjadi vaksin permasalahan radikalisme intoleran dan katalisator perdamaian lintas masyarakat Indonesia yang majemuk.
"Semoga di tahun 2021 kerja bareng ini dapat dirasakan masyarakat agar masyarakat kita semakin bersemangat mengisi dalam komunal ini dengan suasana yang aman dan damai," tutupnya.
Kegiatan dihadiri Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan, Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang, Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Prof. KH Said Aqil Siraj, pimpinan dan anggota organisasi lintas agama, serta pejabat di lingkungan BNPT.