Tingkatkan Kepekaan Cegah Penyebaran Ideologi Kekerasan, BNPT Latih Tiga Pilar dan Penyuluh Agama di Kaltim
Balikpapan – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar pelatihan antisipasi potensi radikal terorisme bagi Babinsa, Babinkamtibmas, Lurah, serta Penyuluh Agama di Kalimantan Timur pada 29 hingga 31 Oktober 2024.
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol. Ibnu Suhaendra, S.I.K., berharap pelatihan semacam ini dapat meningkatkan kepekaan Babinsa, Babinkamtibmas, Lurah, serta Penyuluh Agama dalam mencegah penyebaran ideologi kekerasan di wilayahnya.
"Kita harapkan supaya penyuluh agama dan tiga pilar ini lebih peka dalam pencegahan radikal teroris di Kalimantan,”ungkapnya.
Menurut lulusan Akademi Kepolisian Tahun 1993 ini, pemilihan lokasi pelatihan di Kalimantan Timur tidak hanya mempertimbangkan status Ibu Kota Nusantara sebagai pusat strategis, namun juga memperhatikan sejarah Kaltim yang pernah menjadi sasaran aksi teror.
Lebih lanjut, Ibnu menekankan perlunya kolaborasi dan peningkatan kapasitas Tiga Pilar dan Penyuluh Agama dalam mendeteksi radikal terorisme yang berakar dari komunitas lokal.
“Perlunya meningkatkan kepedulian Babinsa, Babinkamtibmas, Penyuluh Agama, dan Lurah untuk cegah dini dan dalam antisipasi penyebaran paham radikal terorisme di Kalimantan Timur, ini menjadi sangat penting karena pergerakan kelompok teror berasal dari akar rumput,” jelasnya.
Selain meningkatkan kapasitas dan kolaborasi antar aparat dan penyuluh agama, Dosen Prodi PGSD FIP UMJ, Dr. Sholehuddin, M.Pd., menambahkan bahwa kolaborasi dengan masyarakat juga harus digalakkan. Menurutnya, tiga pilar dan penyuluh agama perlu merangkul masyarakat agar upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di tingkat akar rumput dapat berjalan secara optimal.
“Ketika mereka (tiga pilar dan penyuluh agama) bersinergi itu (pencegahan) bisa berjalan, cuman sekali lagi agar tiga pilar ini melibatkan masyarakat,” kata Sholehuddin.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BNPT dalam membangun kewaspadaan dan kesiapsiagaan nasional yang lebih efektif dalam menjaga keamanan Indonesia.