Terima Kunjungan Mahasiswa Magister Psikologi, BNPT: Pendekatan Psikologi Paling Ampuh Untuk Program Deradikalisasi
Bogor – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menerima kunjungan lapangan Ikatan Mahasiswa Magister Psikologi Universitas Medan Area dalam rangka studi observasi penyelesaian tesis di Ruang Rapat Gedung Nenggala Kantor BNPT Sentul pada Jumat (29/10).
Dalam kunjungan tersebut Plt. Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Prof. Dr. Irfan Idris, M.A. mengatakan program deradikalisasi yang paling ampuh melalui pendekatan psikologi (psychological approach).
“Banyak pendekatan yang kita gunakan untuk mantan pelaku aksi teroris dan yang paling ampuh adalah psychological approach hal ini dikarenakan ilmu psikologi mempelajari how to winning people’s heart and mind,” ungkap Prof. Irfan
Prof. Irfan menambahkan pendekatan ilmu psikologi punya korelasi yang kuat terhadap penyelesaian masalah terorisme.
“Teroris dapat selesai dengan peluru tetapi terorisme hanya dapat selesai dengan ilmu psikologi”
Sementara itu, Kaprodi Magister Psikologi Universitas Medan Area, Prof. Dr. Sri Milfayetty, M.Si. Kons. menjelaskan bahwa tujuan kunjungan tersebut adalah studi banding mengenai pendekatan psikologi dalam program deradikalisasi.
“Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan studi banding tentang pendekatan psikologi yang dilakukan dalam program deradikalisasi BNPT, harapannya kami dapat mengadopsi pendekatan - pendekatan tersebut sebagai bahan penelitian kami dan dapat kami terapkan di tempat kami bekerja untuk turut berupaya menurunkan tingkat keterpaparan generasi muda terhadap paham radikalisasi terorisme. Kami juga siap bermitra dengan BNPT”
Kasubdit Bina Masyarakat yang menjadi narasumber dalam giat tersebut, Kolonel Solihuddin Nasution memaparkan proses terdeteksinya seseorang berpaham radikalisme terorisme sampai bergabung sebagai pelaku aksi terorisme.
“Radikalisme ditandai dengan adanya perubahan secara total dan drastis seseorang menjadi intoleran, fanatik dan anarkis. Lalu, didukung dengan pemahaman agama yang salah, ekonomi serta kekecewaan sehingga inilah yang digunakan para pelaku aksi teror untuk mendoktrin calon anggotanya”
Dalam paparan ini dijelaskan juga tahapan program deradikalisasi sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018. Seperti yang ada di dalam lapas terlebih dahulu dilakukan identifikasi, rehabilitasi, re-edukasi, dan re-integrasi. Sedangkan, upaya pencegahan yang ada di luar lapas, dilakukan identifikasi, pembinaan keagamaan, wawasan kebangsaan, dan kewirausahaan.
“Perkembangan teknologi informasi saat ini tentu memberikan pengaruh pada laju penyebaran paham radikalisme ke berbagai lapisan masyarakat. Maka dari itu, BNPT melalui Subdit Kontra Propaganda terus melakukan kontra narasi dan kontra ideologi yang disebarkan oleh kelompok radikal di dunia maya," katanya.
Solahuddin mengimbau pada mahasiswa untuk membantu BNPT dalam melakukan kontra propaganda di dunia maya melalui postingan positif seperti kearifan lokal daerahnya.
“Kelompok teroris itu Small group but big plan, Kita perlu melawan mereka degan mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut memposting kearifan lokal daerah. Sebagai contoh mahasiswa disini bisa ikut berpartisipasi dengan memposting indahnya local wisdom di Sumatera Utara”
Setelah menerima paparan dari Direktorat Deradikalisasi, 15 mahasiswa prodi Magister Psikologi Universitas Medan Area ini mengunjungi Balai Latihan Kerja BNPT. Sebagai informasi, Balai Latihan Kerja BNPT merupakan pelatihan praktek kerja langsung pada mitra deradikalisasi untuk membekali mereka skill - skill penunjang pekerjaan ketika kembali ke masyarakat.