Berita Terbaru

Pertemuan Daring Kepala BNPT dengan Duta Besar Australia, Bahas Prioritas Kerja Sama RI-Indonesia Dalam Penanggulangan Terorisme

Pertemuan Daring Kepala BNPT dengan Duta Besar Australia, Bahas Prioritas Kerja Sama RI-Indonesia Dalam Penanggulangan Terorisme

Jakarta - Terorisme sebagai kejahatan transnasional tentunya tidak hanya dapat mengancam keamanan dalam negeri suatu negara namun juga mampu menggoyahkan stabilitas keamanan di tingkat regional atau kawasan. Dalam hal ini Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, senantiasa bekerja sama dengan negara-negara sahabat untuk mencari solusi dalam mengatasi bahaya terorisme bersama agar upaya penanggulangan terorisme dapat berjalan secara lebih efektif dan tepat sasaran menjangkau sektor yang lebih luas. Australia menjadi salah satu negara sahabat yang telah menjalin hubungan dipomatik sejak lama dengan Indonesia. Dalam penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan (violent extremism), Indonesia dan Australia telah menjalin kerja sama yang komprehensif dan efektif.

Guna mempererat komunikasi dan koordinasi bilateral, Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., bertemu secara daring dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan pada Rabu (8/07) pagi. Pertemuan juga dihadiri oleh Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto dan Direktur Kerja Sama Bilateral, Brigjen. Pol. Kris Erlangga. 

Selain mengucapkan selamat atas kepemimpinan Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., sebagai Kepala BNPT yang baru, Dubes Australia mengungkapkan bahwa kerja sama antar dua negara yang selama ini telah dikelola dengan sangat baik perlu ditingkatkan kedepannya. Dubes Australia pun memberikan apresiasi terhadap langkah BNPT yang telah bersinergi dengan Kementerian dan Lembaga dalam menanggulangi terorisme sehingga menjadi model pendekatan yang dicontoh oleh negara-negara lain.

Secara umum, kedua pihak menyadari bahwa seiring dengan meningkatnya ancaman keamanan di kawasan sebagai dampak dari terorisme, di sisi lain pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu tantangan besar dalam menjaga stabillitas regional. Salah satu pembahasan utama dalam pertemuan virtual ini adalah mengenai eksploitasi internet oleh kelompok radikal teroris. Paparan radikalisme dan kekerasan berbasis ekstremisme yang masif menyerang melalui media sosial berdampak sangat tinggi terhadap generasi muda. Dalam menghadapi fenomena siber terorisme ini, Duta Besar Australia ingin bertukar pengalaman dengan Indonesia khususnya dengan BNPT dalam melakukan upaya kontraradikalisasi dan kontraterorisme. Secara khusus, Gary Quinlan memberikan apresiasi bahwa pendekatan soft power yang diambil oleh BNPT dengan merangkul organisasi masyarakat (civil society organisation) sebagai salah satu upaya pencegahan terorisme merupakan hal yang dapat dijadikan pelajaran bagi dunia.

Dalam kesempatan kali ini juga dibahas berbagai rencana aksi kerja sama yang kedepannya akan menjadi prioritas kedua negara mengacu pada ‘Plan of Action of Australia-Indonesia Comprehensive Strategic Partnership’ periode 2020-2024 yang telah disepakati oleh Menteri Luar Negeri masing-masing negara disaksikan oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pada bulan Februari yang lalu di Canberra.

Dalam rencana aksi tersebut, terdapat banyak isu strategis yang menjadi garis besar jika berbicara mengenai antara lain peningkatan fokus kerja sama pada pencegahan propaganda radikalisme dan ekstremisme dengan melakukan pendekatan antarbudaya maupun agama yang dapat mempererat kerukunan di tengah masyarakat. Kedua negara juga menaruh perhatian pada upaya perlindungan terhadap saksi dan korban kejahatan serius seperti terorisme dan perdagangan manusia.

Sebagai tindaklanjut dari Kemitraan Komprehensif Strategis tersebut, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kolaborasi untuk melanjutkan Konsultasi Bilateral sebagai mekanisme dialog penting untuk memperkuat upaya anti-terorisme. Selain itu, diperlukan peningkatan pertukaran informasi antara lembaga penegak hukum maupun pemerintah, memperluas kerja sama bilateral dan regional di bidang penanggulangan pendanaan terorisme (Counterterrorism Financing) dan berbagi pengalaman serta praktik dalam memerangi terorisme.

Kepala BNPT kemudian mengungkapkan rasa terimakasih, serta harapan bagi kedua negara agar terus menjaga semangat memerangi terorisme sebagai musuh bersama melalui peningkatan kerja sama yang telah terjalin selama ini guna menciptakan kawasan yang damai dan jauh dari ancaman terorisme.

“Semangat kerja sama antar kedua negara harus tetap kita jaga, karena kita tahu bahwa kejahatan terorisme masih meningkat dan terjadi di seluruh dunia yang tidak bisa dipungkiri juga terjadi di Indonesia. Kami berterimakasih atas dukungan penuh dari pemerintah Australia melalui kerja sama yang telah kita jalin dengan baik selama ini,” ujar Kepala BNPT.

Jul 8, 2020

Authoradmin