Perkuat Kapasitas Aparat Penegak Hukum, BNPT Beri Pelatihan Kompentensi APGAKUM di Sulawesi Selatan
Makassar - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Direktorat Pembinaan Kemampuan menggelar kegiatan Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Personel TNI/Polri dan instansi terkait dalam rangka mendukung penanggulangan Terorisme di wilayah Sulawesi Selatan di Hotel Mercure, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigjen Pol Drs. Imam Margono. Dalam sambutannya, Imam Margono menyampaikan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, dan instansi terkait dalam upaya pencegahan tindak pidana terorisme.
“Sinergi ini sangat penting ditengah kian maraknya penyebaran paham radikal yang begitu masif. Bukan hanya di lingkungan keluarga, namun penyebaran ini harus kita antisipasi dengan penguatan wawasan kebangsaan mulai dari lapas, hingga dalam keluarga, yang diterapkan oleh orang tua untuk anak-anaknya”, ujar Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT.
Mendampingi Direktur Pembinaan Kemampuan, turut hadir pula Kasubdit Penggunaan Kekuatan, Kol. Mar. Indrayanto, Pelaksana tugas Kasubdit Pengembangan Sistem Operasi, Kol. Mar. Edy Cahyanto serta jajaran Eselon IV di lingkungan Direktorat Pembinaan Kemampuan BNPT.
Acara yang diselenggarakan pada 23-24 Juni 2021 ini, terbagi dalam beberapa sesi. Sesi pertama diisi oleh Kasi Pengelolaan Sistem Informasi, AKBP Dr. Ikhwanuddin, S.T., M.M.. Pada sesi ini, peserta mendapatkan materi tentang peranan BNPT dalam penanggulangan terorisme di Indonesia. Ikhwanuddin menyampaikan bahwa kondisi sosial, ekonomi, serta agama kerap dijadikan alat untuk menyebarkan paham radikal yang dapat memancing aksi teror.
Pada sesi kedua, peserta diberi materi tentang kebijakan dan strategi penggunaan kekuatan Polda Sulsel dalam rangka penanggulangan terorisme serta sinergitas Pemda Sulsel penanganan penyebaran paham radikal intoleran di wilayah Sulawesi Selatan. Kedua materi tersebut disampaikan oleh AKBP Nur Halim selaku Kepala Bagian Analis Direktorat Intelijen Keamanan Polda Sulawesi Selatan, Ketua Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Selatan, Dr. H. Sulaiman.
Di hari pertama pelaksanaan kegiatan diakhiri ini, dengan paparan Asintel Koopsus TNI, Kol. Dilly Setiawan yang memberikan materi tentang bagaimana keterlibatan TNI dalam penanggulangan terorisme menurut peraturan perundang-undangan.
Hari kedua rangkaian kegiatan Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Personel TNI/Polri dan Instansi terkait dimulai dengan paparan mengenai analisa perkembangan radikal intoleran dan jaringan terorisme di Wilayah Sulawesi Selatan yang disampaikan oleh H. Mas Jaya, M. Si., Satgaswil Sulawesi Selatan. Dalam paparannya, Mas Jaya menyebut, bahwa wilayah Sulawesi Selatan perlu menjadi perhatian pemerintah serta TNI dan Polri, karena beberapa daerah di Sulawesi Selatan merupakan kantong-kantong teroris. Untuk itu, peran pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam membendung paham radikal yang berujung pada aksi teror.
Melengkapi paparan Satgaswil Sulawesi Selatan, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Sulawesi Selatan, Brigjen TNI Dwi Suratmodjo, S.H., menyampaikan materi tentang analisa unsur astagatra dalam memperkuat dan memperlemah pertumbuhan paham radikal intoleran dan terorisme di Sulawesi Selatan. Dwi menjelaskan bagaimana pergerakan terorisme di Sulawesi Selatan yang cenderung meningkat dan bergerak dalam sel-sel kecil. Hal ini dapat dilemahkan dan diminimalisir dengan sinergitas dan koordinasi yang baik di antara seluruh pihak.
Acara diakhiri dengan sharing knowledge yang disampaikan oleh Yudi Zulfahri yang merupakan seorang mitra Deradikalisasi BNPT. Dalam kesempatan ini, dirinya menyampaikan bagaimana pengalamannya terlibat dalam kelompok teroris Aman Abdurrahman dan kelompok Dulmatin, hingga pertemuannya dengan Ali Imron. Yudi juga menjelaskan bagaimana dirinya memutuskan untuk keluar dari kelompok teroris.
Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigjen Pol. Drs. Imam Margono, berharap kegiatan ini dapat menambah kapasitas peserta serta dapat disampaikan ke kesatuannya masing-masing.
“Harapan kita kepada peserta, dia bisa mentransformasikan kegiatan ini kepada lingkungannya, bisa menjadi perpanjangan tangan dari program-program BNPT, masyarakat, dan kesatuannya dalam rangka penanggulangan tadi”, ucapnya.