Berita Terbaru

Kepala BNPT Ajak Mahasiswa Universitas Andalas Jadi Generasi Rabbani yang Cinta NKRI  

Kepala BNPT Ajak Mahasiswa Universitas Andalas Jadi Generasi Rabbani yang Cinta NKRI  

Padang - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme senantiasa memberikan pemahaman utuh kepada masyarakat luas tentang bahaya radikalisme dan terorisme. Hal ini utamanya untuk meningkatkan kewaspadaan tiap orang agar tidak terpapar oleh paham-paham yang menyimpang dari NKRI yaitu radikalisme dan terorisme. Bahaya radikalisme dan terorisme yang dapat menyerang sendi-sendi kehidupan bangsa, menyebabkan adanya urgensi bagi tiap komponen bangsa untuk ikut serta berkontribusi dalam mencegah dan mereduksi perkembangan radikalisme dan terorisme.
 
Dalam perkembangannya, seiring dengan kemajuan teknologi, radikalisme, dan terorisme dapat menyerang siapapun tanpa memandang latar belakang ekonomi, sosial maupun pendidikan. Pelaku tindak pidana terorisme yang berlatarbelakang pendidikan yang tinggi pun telah ditemui dalam beberapa kasus. Para pelajar dan mahasiswa khususnya rentan terpengaruh karena secara emosional masih belum stabil. Perguruan Tinggi  sebagai institusi pencetak pemimpin bangsa diharapkan menjadi salah satu benteng masuknya paham radikalisme, untuk itu tidak cukup hanya pendidikan secara akademis yang diajarkan, menerapkan pendidikan karakter bagi peserta didik harus menjadi sebuah kebutuhan.
 
Universitas Andalas memandang penting untuk mengundang kembali Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH., sebagai pembicara dengan tema Resonansi Kebangsaan dan Bahaya Serta Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Convention Hall Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat pada Kamis pagi (30/01). Tidak hanya mahasiswa, kuliah umum ini juga dihadiri oleh segenap civitas akademika Universitas Andalas mulai dari para Wakil Rektor, jajaran Dekan dan Dosen di lingkungan Universitas Andalas. Hadir pula dalam jajaran undangan salah satu Kelompok Ahli BNPT yaitu Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si.
 
Membuka acara, Rektor Universitas Andalas, Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H., menjelaskan tujuan dari diselenggarakannya kembali kuliah umum serupa oleh Kepala BNPT. Selain untuk bersilaturahmi, kehadiran Kepala BNPT sangat diperlukan untuk memberikan informasi dan pemahaman yang utuh dan benar terkait bahaya radikalisme dan terorisme, perkembangan kebijakan nasional dan peran BNPT dalam menanggulanginya, serta langkah pencegahannya.
 
“Resonansi kebangsaan ini jadi modal menghadapi kondisi hari ini, yang harus selalu kita pegang bersama-sama terutama untuk mengarungi kehidupan dan tantangan kedepan,” ujar Rektor Universias Andalas.
 
Mengawali kuliah umum, Kepala BNPT menyatakan bahwa kini terorisme menyebar layaknya virus dan tidak lain sumbernya adalah dari gawai. Angka penggunaan gawai yang meningkat drastis akhirnya merusak interaksi sosial masyarakat, lahir politik identitas maupun stigmatisasi agama karena kebanyakan orang kini tidak bergaul lagi satu sama lain. Generasi muda kini seakan terbuai oleh kecanggihan teknologi, padahal informasi yang bersliweran di internet maupun media sosial bisa saja menyimpang dan secara tidak sadar membuka lebar infiltrasi radikalisme negatif dan terorisme sehingga Kepala BNPT mengimbau agar para mahasiswa tidak terpengaruh oleh pemahaman tentang jihad yang salah.
 
“Kalian berada di tengah dinamika global yg luar biasa, banyak informasi bersliweran yang berbahaya, bahkan penafsiran jihad yang salah. Jihad mahasiswa itu belajar, mengurus keluarga, orang tua jadi jangan disesatkan,” ungkap Kepala BNPT.
 
Tidak ada kompromi untuk bertumbuhnya radikalisme dan terorisme dimanapun, sehingga pendidikan karakter sejak dini bisa jadi landasan yang kuat untuk mengantisipasinya. Kepala BNPT memakai istilah Generasi Rabbani untuk menggambarkan ideal generasi muda saat ini yang harus peka serta peduli dengan agama, negara, dan keluarga.
 
“Kalian harus jadi generasi Rabbani, generasi yang penuh dengan cahaya cinta. Cinta kepada Agamanya, cinta kepada negaranya dan keluarganya, itu yg kita inginkan. Peluang (sumber daya) kita besar, kalian harus memanfaatkannya dengan menjadi generasi Rabbani, jangan jadi penonton, harus jadi pemain. Kita tidak mau pemimpin-pemimpin kita pintar tapi tidak punya moral dan akhlak, jika tidak mampu mengakselerasinya kita akan tenggelam dan disusupi dengan kelompok-kelompok (radikal teroris) itu,” imbau Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH. memberikan motivasi.
 
Usai kuliah umum, Rektor Universitas Andalas kembali menyampaikan rasa terimakasihnya atas kehadiran BNPT untuk memberikan pemahaman bagi segenap civitas akademika UNAND. Dijelaskan bahwa informasi dan pencerahan dari Kepala BNPT dapat dijadikan landasan dan pemahaman awal bagi peserta yang hadir kali ini, sehingga dikemudian hari bisa dibagikan kepada mahasiswa lainnya sebagai upaya deteksi dini mencegah potensi radikalisme dan terorisme di lingkungan Universitas Andalas.

Jan 30, 2020

Authoradmin