Hadir di Undip Semarang, BNPT Ingatkan Kerentanan Generasi Muda akan Paham Radikal Terorisme
Semarang - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali mengingatkan kerentanan generasi muda akan paparan paham intoleransi dan radikalisme dihadapan ratusan Mahasiswa Baru (Maba) Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) di Halaman Gedung Prof. Dr. Satjipto Rahardjo, S.H., Fakultas Hukum Undip, Semarang pada Selasa (13/8).
"sesuai IKHub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism Outlook 2023, terdapat tiga kelompok rentan proses radikalisasi yaitu perempuan, remaja dan anak. Ketiga kelompok rentan tersebut adalah generasi penerus bangsa," jelas Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo.
Deputi 1 BNPT tersebut juga menjelaskan rentannya paparan paham radikalisme dan terorisme kepada mahasiswa dapat terjadi melalui pengaruh media sosial (medsos).
"Informasi yang kita terima di medsos harus kita kroscek lagi. Harus kita saring informasi yang kita dapatkan apalagi sebelum kita sharing (bagi) ke orang lain"katanya.
Mayjen Roedy mengajak para mahasiswa untuk tidak begitu saja menerima atau bahkan mengikuti konten medsos apalagi yang sifatnya menyebar kebencian dan propaganda yang mengajak pada prilaku intoleran dan menolak keberagaman.
Menutup kuliah kebangasaannya di Undip, Roedy mengingatkan kembali kepada seluruh mahasiswa untuk berpegang teguh pada empat konsensus kebangsaan dan terus menjaga dan mempererat persatuan karena tidak sedikit negara yang porak poranda akibat paham kekerasan.
"Banyak negara hancur karena paham kekerasan. Kita harus menjaga Indonesia, kita harus bersatu, menjaga tali persaudaraan, persatuan dan kesatuan" tegasnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Undip Prof Dr Retno Saraswati S.H., M.Hum., berharap kedatangan BNPT di Undip dapat meningkatkan pengetahuan para mahasiswa terhadap bahaya radikal terorisme sehingga anak muda Indonesia dapat mengantisipasi dan menghindari terpapar paham ideologi kekerasan.
"Melalui ceramah tadi, kami berharap mahasiswa dapat mengetahui bahaya terorisme itu seperti apa, bahayanya bagaimana bagi bangsa dan negara. Sehingga mereka bisa antisipasi, pencegahan dan menghindari dari hal-hal yang mengarah pada terorisme," jelasnya.