Gelar JWG ke-6, Indonesia-India Perkuat Kolaborasi Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme
akarta - Indonesia dan India menggelar Joint Working Group (JWG) ke-6 untuk menanggulangi ekstremisme dan terorisme pada hari Jumat (23/8).
Pertemuan ini mencakup berbagai agenda penting, termasuk pembahasaan terkait perkembangan terorisme di tingkat domestik, regional, dan global, serta isu-isu terkait seperti pendanaan dan pemanfaatan internet untuk aktivitas terorisme. Diskusi juga mencakup praktik terbaik dari kedua negara dalam menghadapi tantangan tersebut.
Dalam diskusi tersebut, Deputi Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto, mengungkapkan Indonesia dan India memiliki perhatian yang sama terhadap isu ekstremisme dan terorisme. Dirinya pun berharap agar JWG dapat menciptakan kerangka kerja sama bilateral yang konstruktif, yang nantinya memperkuat keamanan dan ketahanan kedua negara.
“Indonesia dan India memiliki kepedulian yang sama terkait ekstremisme dan terorisme, dan hal ini akan dituangkan dalam kerangka kerja sama,” kata Andhika.
Sementara itu, Ketua delegasi India, K.D. Dewal, menegaskan bahwa ancaman terorisme saat ini telah melampaui batas negara sehingga diperlukan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapinya.
“Ancaman terorisme saat ini tidak mengenal batas negara, sehingga kita harus terus waspada dan siap menghadapi ancaman ini,” ujar K.D. Dewal.
Kedepannya, Indonesia dan India akan melanjutkan diskusi untuk menyusun poin-poin kerja sama yang akan dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) dan rencana aksi. Indonesia dan India sepakat untuk mempererat kolaborasi dalam pertukaran informasi dan pengembangan kapasitas.
JWG ke-6 ini merupakan tindak lanjut dari JWG ke-5 yang dilaksanakan di New Delhi pada tahun 2018.