BNPT Mengajak Korban dan Mantan Pelaku Aksi Terorisme Bersama-sama Jaga Perdamaian NKRI
Bandungan – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali mempertemukan korban (penyintas) dan mantan narapidana terorisme (mitra deradikalisasi) dalam silaturahmi kebangsaan. Sebanyak 60 orang penyintas dan 20 orang mitra deradikalisasi dari wilayah Jawa dan Bali hadir di Griya Persada Convention Hotel Bandungan, Kabupaten Semarang, pada Selasa (15/6).
Penanganan Radikalisme Terorisme harus dilakukan oleh setiap anak bangsa dalam semangat kebersamaan dan kolaboratif, karena itu silaturahmi yang mengusung tema “Rekonsiliasi Menuju Indonesia Damai” ini diharapkan menjadi wadah rekonsiliasi dan saling maaf memaafkan diantara kedua pihak. Pertemuan penyintas dan mitra deradikalisasi harus dapat menggugah semangat untuk menjaga perdamaian di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Ini bukan momentum untuk mengingat kembali kesakitan, penyesalan dan mengenang kembali hal buruk yang pernah terjadi di masa lalu melainkan menjadi penguat hati kita semua untuk dapat ikhlas dan memaafkan kesalahan masa lalu dan menggugah semangat para penyintas dan mitra deradikalisasi untuk menjadi duta perdamaian,” ucap Sekretaris Utama BNPT, Mayjen TNI Dedi Sambowo, S.IP. saat membuka acara.
Selain menjadi wadah silaturahmi, penyintas dan mitra deradikalisasi pun berjanji untuk proaktif mencegah segala bentuk diskriminasi, intoleransi dan ekstremisme melalui ikrar Deklarasi Kebangsaan.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen, yang turut hadir dalam silaturahmi tersebut mengapresiasi kebesaran hati penyintas yang mau memaafkan dan berdamai dengan keadaan. Dia juga menuturkan bahwa mitra deradikalisasi pun sebenarnya adalah korban dari radikalisme sehingga penyintas dan mitra deradikalisasi harus saling bergandeng tangan agar tidak ada lagi korban selanjutnya.
“Mereka (pelaku) juga korban yang dipengaruhi oleh jaringan kelompok radikalisme, kita semua memiliki tanggung jawab dalam hal memberikan opini penjelasan kepada masyarakat terhadap bahaya terorisme, bahaya radikalisme, kita harus berjuang bersama agar masyarakat kita muncul kecintaan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila,” katanya.
Kegiatan silaturahmi dan deklarasi kebangsaan ini turut dihadiri Mayjen TNI, Nisan Setiadi didampingi jajaran pejabat BNPT lainnya, perwakilan dari Forum Koordinasi Pencagahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Lembaga Pemulihan Saksi dan Korban (LPSK), Kementerian Sosial RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, dan HIMPSI JAYA.