BNPT Bahas Program Pemulihan dan Pembinaan Penyintas dengan Yayasan Keluarga Penyintas
Bogor - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Subdit Pemulihan Korban beraudiensi dengan pengurus Yayasan Keluarga Penyintas (YKP) dan penyintas dari anggota Polri pada Selasa (14/12). Selain berkenalan dengan Kasubdit Pemulihan Korban Aksi Terorisme BNPT yang baru, Kombes. Pol. Drs. Suyoko Junaedi, M.M., pertemuan ini juga membahas program pemulihan maupun pembinaan kepada penyintas.
Pada tahun 2022, BNPT akan membentuk organisasi Forum Silturahmi Penyintas (FORSITAS) di 3 wilayah: Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Pembentukan FORSITAS di wilayah ini ditujukan untuk menyatukan seluruh penyintas.
"Agar penyintas bisa kompak, bisa membantu penyintas yang lain, bisa berkoordinasi dengan LPSK, Kemensos dan Kementerian lain," ucap Suyoko.
Selain itu, BNPT juga bekerja sama dengan K/L memberikan bantuan dalam bentuk beasiswa, modal pengembangan usaha, serta pelatihan dan bimbingan usaha bagi penyintas. Program-program ini ditujukan agar penyintas dapat pulih dan kembali ke masyarakat secara utuh, serta dapat meringankan beban penyintas dan keluarganya yang terdampak aksi teror.
"Dimandatkan Undang-Undang, BNPT telah dan akan melaksanakan program dan kegiatan dengan K/L kepada para penyitas dalam pemenuhan hak korban, juga giat yang bersinergi dengan para korban," lanjut Suyoko.
Salah satu program berbasis pendekatan kesejahteraan kepada penyintas direalisasikan melalui WARUNG (Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan) NKRI yang baru diresmikan BNPT dan PT KAI Persero pada pekan lalu. Warung dengan konsep kebangsaan tersebut menjadi wadah pemberdayaan berbasis kesejahteraan bagi penyintas dan mitra deradikalisasi. Sebanyak 6 penyintas diberi kesempatan untuk mengelola WARUNG NKRI yang berlokasi di Stasiun Solo Balapan, Stasiun Malang Baru dan Stasiun Surabaya Gubeng.