Bahas Keamanan dan FTF, Dubes RI Untuk Turki Kunjungi BNPT
Jakarta - Terorisme sebagai isu lintas batas mendorong BNPT untuk terus melakukan kerja sama dengan berbagai negara perbatasan dengan yang mengalami masalah sama. Turki sebagai salah satu negara bersinggungan langsung secara geografis dengan negara rawan konflik kerap mengalami dampak dan pengaruh langsung dari tindak radikalisme dan terorisme telah lama bekerja sama dengan Indonesia. Dalam hal ini Delegasi Kedutaan Besar RI Ankara dipimpin oleh Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, mengunjungi kantor BNPT Jakarta pada Rabu (2/9) pagi.
Dalam kunjungan Kerja ini Kepala BNPT, Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar menyambut Delegasi Kedubes RI untuk Turki dengan didampingi Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto dan Direktur Kerja Sama Bilateral BNPT, Brigjen Pol. Drs. Kris Erlangga A.W., Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral BNPT, M. Zaim Alkhalish Nasution, M.Si., dan Direktur Perangkat Hukum Internasional, Laksma Joko Sulistyanto, SH., MH.
Dalam kunjungan kerja ini Kepala BNPT mengungkapkan bahwa salah satu hal yang didiskusikan dalam pertemuan dengan Dubes Turki kali ini terkait dengan penanganan Foreign Terrorist Fighters(FTF). Kepala BNPT mengungkapkan bahwa akan ada kerja sama intensif dan berlanjut ke depannya, khususnya dalam hal verifikasi data terhadap FTF asal Indonesia yang berada di Irak dan Suriah. Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar melanjutkan bahwa tidak hanya terkait FTF, mengingat ruang lingkup kerja sama yang menjadi kewenangan BNPT di bidang penanganan terorisme sangat luas dan tidak terbatas pada penindakan tetapi juga pencegahan, sehingga kerja sama dalam pertukaran informasi itu menjadi jauh lebih penting.
“Kita tentunya membahas kerja sama antara BNPT dan counterpart kita di Turki yang difasilitasi oleh Bapak Duta Besar Turki. Kita juga membahas perkembangan terkini yang berkaitan dengan masalah Foreign Terrorist Fighters asal Indonesia yang tentunya juga menjadi pembahasan di dunia internasional maka kita bahas progressnya kedepan dan langkah-langkah antisipasi apa yang ita harus dilakukan. Nanti perlu ada semacam program lanjutan untuk langkah-langkah verifikasi data terhadap FTF yang hari ini berada di wilayah Irak, Suriah,” ujar Kepala BNPT.
Dubes RI untuk Turki mengungkapkan bahwa kerja sama yang berjalan dengan baik berdasarkan pengalaman-pengalaman masa lalu merupakan hasil dari koordinasi yang baik antara Indonesia dengan Turki pada prinsipnya akan terus berlanjut. Mengingat penanganan permasalahan terorisme tidak bisa diatasi sendiri-sendiri dan harus bersama-sama karena kaitannya dengan kejahatan yang bersifat transnasional.
“KBRI selalu melakukan koordinasi dengan BNPT dalam isu-isu yang menjadi kewenangan BNPT karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Dengan Kepala BNPT kita sudah bertukar informasi dan menyamakan persepsi mengenai berbagai isu yang terkait dengan terorisme kejahatan kerjasama di bidang kontraterorisme dan permasalahan FTF khususnya antara Indonesia dan Turki. Harapannya kedepan dengan di bawah kepemimpinan beliau hubungan kerja sama di bidang itu akan semakin meningkat di antara kedua negara karena keduanya memiliki banyak sekali kesamaan persoalan,” ungkap Lalu Muhammad Iqbal.