Ajak Generasi Milenial Paham Pancasila, Kepala BNPT Hadiri Pembukaan Pembumian dan Internalisasi Pancasila AntarKementerian/Lembaga
Jakarta - Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara harus senantiasa diamalkan di tiap sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam upaya menegakkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila tersebut, perlu dilakukan pembinaan ideologi Pancasila melalui program yang disusun secara terencana, sistematis, dan terpadu, sehingga nantinya menjadi panduan bagi penyelenggara negara, seluruh komponen bangsa, dan Warga Negara Indonesia.
Senin (17/02) pagi bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengundang segenap Pejabat Tinggi Madya dari Kementerian/Lembaga di bawah naungan koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan R.I., Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H., turut hadir dalam kegiatan yang bertajuk “Pertemuan Koordinasi Membangun Sinergi Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kebijakan Pembangunan di Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan” ini. Undangan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Utama BNPT, Marsda TNI Dr. A. Adang Supriyadi, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Crisnayudhanto, dan Inspektur BNPT, Buntoro, Ak.,M.Ak., CA, CFE,QIA,CPRHM.
Acara ini dibuka dengan sambutan Kepala BPIP, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. Dalam sambutannya, Kepala BPIP menuturkan bahwa sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada “Presidential Lecture” tanggal 3 Desember 2019 di Istana Negara, seluruh Menteri dan Kepala Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) diimbau untuk menerapkan penguatan nilai-nilai Pancasila dalam setiap produk-produk kebijakan dan regulasi di Kementerian/Lembaga masing-masing. Selain itu, segenap lembaga tersebut diimbau untuk fokus menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial. Oleh karena itu, dibutuhkan peran dan sinergi segenap Antarkementerian/Lembaga untuk memperkuat Sila-Sila Pancasila yang nantinya disesuaikan dengan era digitalisasi dan modernisasi saat ini.
“Presiden sangat menekankan perlunya kita memperhatikan kelompok milenial yang jumlahnya diperkirakan 125 juta orang bahkan mungkin lebih. Mereka ini terputus dari dua sisi. Satu dari segi penanaman Pancasila yang terputus, sementara kita para orang tua ini, pemahamannya juga tidak tertanam, terputus juga. Hal ini dikarenakan faktor digital dan teknologi. Disinilah Bapak-Ibu juga perlu memikirkan rumusan dan langkah bagi kaum milenial yang disesuaikan dengan psikologi mereka,” ujar Kepala BPIP.
Ditemui usai acara, Sestama BNPT, Marsekal Muda TNI Dr. A. Adang Supriyadi menambahkan, bahwa penguatan Pancasila saat inilah sangat penting untuk mengikis paham radikalisme. Terlebih BNPT selaku leading sector penanggulangan terorisme di Indonesia sudah melakukan upaya deradikalisasi dan radikalisasi di berbagai wilayah. Sestama BNPT berharap agar Pembumian Pancasila ini bisa segera diterapkan dari hulu hingga hilir.
“Hari ini dirumuskan bagaimana kebijakan yang bisa diambil dan diterapkan, terutama untuk membangun sinergi di antara Kementerian dan Lembaga. Itu tidak mudah, dan bisa terwujud karena keinginan Lembaga dan Kementerian untuk bisa membangun tentang pembumian Pancasila ini. Sekarang pertemuannya di level hulu dulu, semoga nanti bisa di implementasikan di level hilir, sehingga kita bisa memiliki konsep yang jelas,” ungkap Sestama BNPT.
Setelah acara secara resmi dibuka oleh Kepala BPIP, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi panel yang menghadirkan berbagai narasumber termasuk para Menteri yang berada di bawah koordinasi Kemenko Polhukam, yakni Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kemenpan RB, dan Kejaksaan RI.
Penguatan nilai-nilai Pancasila ini nantinya direncanakan akan disosialisasikan dengan bentuk yang adaptif, menyesuaikan dengan era milenial. Beberapa contoh bentuk implementasinya akan dituangkan melalui kegiatan dan program-program seperti festival kuliner, pentas musik, pertunjukan film maupun tari yang nantinya akan diperkaya dengan pesan pentingnya gotong royong, persatuan, dan mempertahankan negara.