Berita Terbaru

Waspada Terorisme di Dunia Digital, Kepala BNPT Ajak Mahasiswa UNY Cegah Paham Radikal

Waspada Terorisme di Dunia Digital, Kepala BNPT Ajak Mahasiswa UNY Cegah Paham Radikal

Jakarta – Kemajuan teknologi digital saat ini banyak dimanfaatkan secara maksimal oleh kelompok  terorisme untuk menyebarkan paham radikalisme, seperti propaganda, pendidikan terorisme, dan juga dalam hal perekrutan anggota baru melalui media sosial. Melihat fenomena tersebut, sebagai leading sector penanggulangan terorisme di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama kepada kalangan generasi muda dan dunia pendidikan dengan melakukan upaya pencegahan. 

Untuk menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dan mencegah penyebaran paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa, Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar M.H., berkesempatan menjadi narasumber Webinar Penanggulangan Terorisme secara daring bersama 300 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan tema "Strategi Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Terorisme di Era Digital", pada Rabu (21/04) di Jakarta.

Boy Rafli menjelaskan kepada peserta bahaya menggunakan internet yang salah kaprah. Karena bila tidak cermat menggunakannya, masyarakat dapat terpapar kegiatan terorisme. Kelompok terorisme terus bergerak membuat jaringan sel-sel baru dengan melakukan perekrutan kepada anak muda sebagai anggotanya. Dalam perekrutannya, para kelompok radikal memanfaatkan dunia maya untuk membuat dan menyebarkan konten propaganda yang dapat memicu perpecahan. 

“Sebanyak 73,7 persen penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan jaringan internet, 26 persen nya merupakan generasi milenial. Dengan data ini tidak dipungkiri para kelompok radikal menggunakan teknologi untuk melancarkan aksi mereka. Mulai dari propaganda, kemudian juga perekrutan anggota baru, selanjutnya melakukan ujaran kebencian dan penyebaran informasi negatif lainnya yang terus menerus melalui berbagai platform media, yang sasarannya adalah anak muda, kaum milenial”, jelasnya.

Tak hanya itu, Kepala BNPT juga menyebut kelompok ISIS masih gencar melakukan merekrut, mencari, dan menyebarkan paham mereka di Internet. hal ini tidak lepas dari latar belakang pelaku bom  Gereja Katedral Makassar, dan pelaku penyerangan di Mabes Polri beberapa waktu lalu. Dengan iming-iming kehidupan yang sejahtera, propaganda ISIS di dunia maya nyatanya dapat mempengaruhi masyarakat untuk ikut serta berbait dengan mereka. Ia menerangkan agar para peserta mampu menggunakan sosial media dengan menyebarkan pesan perdamaian dan kegiatan yang positif.

“Sebagai penerus bangsa, pemuda memiliki nilai strategis, terlebih kalian masih memiliki pencarian jati diri dan gemar mencari tau hal baru. Upaya pencegahan BNPT dengan Kesiapsiagaan Nasioanl, Kontra Radikalisasi, dan Deradikalisasi juga kami terapkan kepada kalian, dalam hal ini tentu strategi kontra radikalisasi yang diisi melalui kontra narasi, kontra ideologi, dan kontra propaganda melalui sosial media yang bermanfaat, maupun kegiatan literasi harus kalian serukan, agar cita-cita bangsa Indonesia yang damai dapat terwujud”, ujar Boy Rafli.

Lebih lanjut, Kepala BNPT juga menyatakan pelibatan generasi muda sangatlah penting dalam upaya pencehagan, dalam mewujudkan generasi muda yang cinta tanah, BNPT membentuk Duta Damai BNPT  digerakkan oleh kaum milenial yang berperan aktif menyebarkan perdamaian sebagai upaya pencegahan paham radikal terorisme di kalangan generasi muda mealui dunia maya dan juga dunia nyata. Di akhir perjumpaan nya dalam webinar pagi ini, Boy Rafli berpesan agar generasi muda Indonesia diharapkan untuk tetap bisa bangkit untuk melakukan kreativitas dan berinovasi terhadap hal hal yang positif agar terhindar dari pengaruh dan bahaya paham radikal terorisme.

Apr 21, 2021

Authoradmin