Tingkatkan Koordinasi, Sinergisitas 38 K/L Gelar Rapat Evaluasi Rencana Aksi di NTB
Mataram - Usai menggelar rapat evaluasi di wilayah Sulawesi Tengah pekan lalu, kini Tim Sinergisitas Antarkementerian/Lembaga kembali mengadakan Rapat Evaluasi Rencana Aksi Program Sinergisitas Antarkementerian/Lembaga Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 15 Oktober 2020 di Hotel Aruna, Mataram.
Acara dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah setempat diantaranya Kaban Kesbangpol Provinsi NTB, Kesbangpol tingkat Kabupaten/Kota, Binda, Bappeda Provinsi NTB, Dirintelkam, Kodim, Korem, Kakanwil Kemenkumham, Kakanwil Kementerian Agama, serta perwakilan Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme Provinsi NTB.
Kasatgas Sinergisitas wilayah Nusa Tenggara Barat, Kol. (Czi) Rahmad Suhendro, saat memimpin berjalannya rapat kembali mengingatkan kepada peserta bahwa tujuan diadakannya evaluasi ini adalah untuk mengetahui tolak ukur berjalannya program Sinegisitas Antarkementerian/Lembaga di wilayah Nusa Tenggara Barat mencakup tiga wilayah sasaran yaitu Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, dan Kota Bima. Pelaksanaan kegiatan di tiga tahun terakhir ini telah berjalan dengan baik, Kasatgas Sinergisitas wilayah Nusa Tenggara Barat-pun kemudian mengajak semua elemen untuk terus bersinergi dan memaksimalkan koordinasi untuk mencapai kesuksesan program Sinergisitas 38 K/L di tahun 2021 mendatang.
Ketua FKPT NTB, Dr. H. Lalu Syafi’i, M.M., menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan program sinergisitas di Nusa Tenggara barat. Diungkapkan bahwa dampak positif telah dirasakan penerima sasaran khususnya di wilayah Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu dimana sentuhan Program Sinergisitas 38 K/L mampu menghadirkan angin segar di beberapa titik wilayah yang merupakan lokus sasaran misalnya di tengah masyarakat Penato’i Kota Bima, Pondok Pesantren Al Madinah Bima, dan Pondok Pesantren Utsman Bin Affan Dompu.
Dr. H. Lalu Syafi’i, M.M., kemudian berharap bahwa Program Sinergisitas Kementerian/Lembaga dapat terus merangkul dan menyentuh daerah sasaran sehingga terdorong agar lebih mencintai NKRI seutuhnya dan mereduksi benih-benih paham radikalisme maupun terorisme agar tidak menyebar dan tidak mengganggu stabilitas berbangsa dan bernegara.
Dalam rapat ini, selain mebahas isu terkini terkait potensi maupun kendala dalam proses implementasi program di daerah sasaran, perwakilan pemerintah setempat yang terkait ikut memberikan masukan terhadap keberlanjutan Program Sinergisitas 38 K/L khususnya di wilayah Provinsi NTB yang meliputi pembinaan sumber daya manusia, membuat branding pesantren modern, dan upaya merangkul tokoh-tokoh positif di lokus sasaran agar tercipta wilayah yang rukun dan damai. Masukan dari pemerintah daerah ini perlu diutamakan mengingat pelaksanaan Program Sinergisitas tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan dari semua pihak, tidak hanya dalam program pusat yang menyentuh kepada kelompok sasaran akan tetapi perlu andil pemerintah daerah terkait.