Sinergi BNPT dengan Da’iyah Fatayat NU, Kerja Sama Bangun Ketahanan Keluarga untuk Tangkal Radikalisme
Jakarta - Dalam menanggulangi paham radikal intoleran dan terorisme, diperlukan keterlibatan aktif dari elemen masyarakat seluas-luasnya. Di Indonesia yang beragam etnis, agama dan budaya, peran tokoh agama dan ulama masih sangat strategis untuk senantiasa mengajak masyarakat menjunjung toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
Pentingnya peran aktif tokoh agama khususnya para pendakwah untuk menyebarluaskan narasi positif yang menyatukan bangsa ini menjadi salah satu bahasan dalam silaturahmi Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar dengan Forum Da’iyah Fatayat Nahdlatul Ulama Jawa Barat di Jakarta (2/10).
“Kita bersinergi dan bekerja sama sesuai dengan program-program Forum Dai’yah Fatayat NU Jawa Barat dengan BNPT. Untuk menghadapi permasalahan terorisme ini, kita akan berfokus pada isu yang berbasis keluarga. Hal ini akan kita lakukan melalui para Da’iyah kita dan pengurus Fatayat NU Jawa Barat,” ungkap Ketua Forum Da’iyah Jawa Barat, Yenni Ainul Widad.
Pertemuan ini menjadi upaya mendorong peran serta masyarakat untuk ikut serta mencegah adanya penyebarluasan radikal intoleran yang dapat mengarah pada tindakan yang bersifat terorisme. Melalui Fatayat NU Jawa Barat, Kepala BNPT mengimbau agar pesan damai yang dapat membangun ketahanan keluarga tersebut harus disebarkan secara luas.
“Para Ibu-ibu dari Fatayat NU ini merupakan para Dai’yah yang bertemu langsung dengan masyarakat luas, mereka tentunya bisa menjadi penguat masyarakat dalam membangun ketahanan keluarga agar tercegah dari pengaruh negatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujar Boy Rafli.
Ditambahkan oleh Kepala BNPT, bahwa dengan penguatan nilai-nilai kebangsaan dan pengetahuan mengenai moderasi agama yang benar dapat mencegah keluarga-keluarga di daerah terjerumus pada paham radikal terorisme.
“Dengan akses jejaring yang dimiliki oleh Fatayat NU Jawa Barat khususnya, tentu bisa menjadi bagian dalam upaya kita menyelamatkan masyarakat dan keluarga-keluarga yang ada di daerah-daerah agar kita tidak terpengaruh kepada hal-hal yang negatif. Tentunya kita fokus bagaimana agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban propaganda, korban upaya pihak tertentu dengan merekrut masyarakat untuk tujuan-tujuan seolah-olah mereka sedang berjuang atas nama Agama nyatanya melakukan hal-hal yang sifatnya melanggar hukum dan justru bisa membuat masyarakat dalam keadaan sulit,” tutup Kepala BNPT.