Berita Terbaru

Jelaskan Faktor Pendukung dan Tantangan Proses Reintegrasi Sosial, Sosialisasi Modul Program Harmoni Lanjutan Sukses Digelar

Jelaskan Faktor Pendukung dan Tantangan Proses Reintegrasi Sosial, Sosialisasi Modul Program Harmoni Lanjutan Sukses Digelar

Jakarta - Reintegrasi sosial merupakan tahap akhir proses deradikalisasi yang ditujukan kepada mitra derad dengan masa hukuman hampir usai. Berbagai faktor pendukung menentukan keberhasilan program tersebut, dua diantaranya adalah peran penyedia layanan sosial dan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Kadang pula berbagai tantangan ikut mengikuti jalannya proses reintegrasi sosial. 


Pokok - pokok pembahasan tersebut menjadi fokus utama Sosialisasi Modul Program Harmoni lanjutan yang diselenggarakan oleh BNPT dan USAID bertempat di Hotel JS Luwansa, Rabu (29/06). Total 111 peserta hadir dari berbagai instansi, beberapa diantaranya Bakesbangpol daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, Kemensos, dan perwakilan CSO.


Dalam aspek penyedia layanan sosial, Harmoni membagikan modul penilaian risiko dan kebutuhan narapidana teroris. Modul ini dapat digunakan dalam pengembangan rencana pembinaan secara komprehensif setiap narapidana termasuk langkah- langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko serta intervensi dalam reintegrasi sosial. Selain itu, ada pula buku pedoman (buku manual) R&R perempuan dan anak narapidana terorisme. 


Kolaborasi antar pemangku kepentingan pun memiliki peran yang signifikan dalam berjalannya proses reintegrasi sosial. Salah satu modul yang relevan adalah pelatihan manajemen konflik dan manajemen kehidupan. Manajemen konflik dinilai penting untuk membekali pada mitra derad yang akan kembali ke masyarakat dengan kemampuan mendeteksi tanda-tanda eskalasi konflik, menanggapi tanda-tanda tersebut dengan tindakan yang tepat dan akhirnya menggunakan teknik yang efektif untuk menyelesaikan konflik yang mungkin terjadi di masyarakat.


Sementara itu, beberapa tantangan yang biasa dihadapi dalam proses reintegrasi sosial individu yang terpapar ekstremisme berbasis kekerasan diantaranya, kapasitas pembimbing psikososial, program - program daerah yang belum selaras dengan pemerintah pusat, peran masyarakat sipil hingga peran media.


Indonesia bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam menangani isu-isu yang menjadi perhatian regional dan global seperti melawan ekstremisme kekerasan dan kontra terorisme. Itulah alasan USAID terus berkomitmen memberikan dukungan maksimal pada BNPT yang disampaikan langsung Ahmad Qisa'i Ph. D Perwakilan Kantor Ketahanan Demokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan USAID. 


"Saat ini USAID dan Indonesia telah menjalankan program Harmoni selama 5 tahun untuk meningkatkan resiliensi masyarakat Indonesia dalam melawan kekerasan berbasis ekstrimisme. Beberapa tools disiapkan untuk memperkuat masyarakat merespon ancaman - ancaman tersebut. Kami USAID sangat senang bekerjasama dengan Indonesia dan kami bersedia terus membantu pemerintah Indonesia dalam hal ini BNPT dalam menciptakan toleransi dan kohesi masyarakat Indonesia," jelas Ahmad Qisa'i.

Jun 29, 2022

Authoradmin