Buka RAKERNAS FKPT KE-VIII, Kepala BNPT "Kita Semua Pejuang Anti Radikalisme Intoleran"
Labuan Bajo, NTT - Kolaborasi antar stakeholder dalam mensinergikan upaya pencegahan terorisme di daerah dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat dan pemerintah berbasis penerapan nilai kearifan lokal, sangat diperlukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai leading sector pemerintah yang diamanatkan oleh negara untuk menanggulangi ancaman terorisme, demi terciptanya Indonesia yang damai dan sejahtera. Menyadari semakin maraknya ancaman terorisme di tengah kehidupan bermasyarakat, sejak tahun 2012 BNPT membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang kini ada di 32 provinsi di seluruh Indonesia guna menumbuhkan kesadaran masyarakat di daerah.
Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., pada Selasa malam (2/3/2021) membuka acara Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) FKPT Ke-VIII Tahun 2021 dengan tema “Kolaborasi untuk Indonesia” yang diselenggarakan pada tanggal 2-4 Maret 2021 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dalam RAKERNAS ke-VIII, Kepala BNPT didampingi oleh Sekretaris Utama BNPT, Mayjen TNI Untung Budiharto, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Hendri Pahuruman Lubis, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto, Kepala Biro Perencanaan, Hukum, dan Hubungan Masyarakat BNPT, Bangbang Surono, Ak., M.M., dan sejumlah pejabat Eselon II BNPT lainnya, serta tamu undangan yang hadir seperti Kapolda Nusa Tenggara Timur, Irjen Pol Lotharia Latif, Bupati Manggarai Barat Editasius Endi dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOMPIMDA) Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sebelum dibukanya acara RAKERNAS FKPT Ke-VIII Tahun 2021, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Moch. Chairil Anwar, S.H. menyampaikan laporan kinerja FKPT Tahun 2020 di hadapan Kepala BNPT dan seluruh peserta RAKERNAS. Dalam menjalankan tugasnya, FKPT memiliki misi yang kuat untuk meningkatkan daya tangkal masyarakat dalam menghadapi ancaman penyebaran ideologi radikal terorisme dan dapat menggugah kesadaran masyarakat melawan ancaman terorisme di daerah secara berkelanjutan, terukur, dan sesuai dengan kearifan lokal. Oleh karena itu, hadirnya FKPT merupakan bentuk konkrit BNPT dalam mencegah masuknya paham radikalisme dan terorisme yang mengancam sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Perlu saya sampaikan bahwa FKPT dalam keterlibatannya mencegah paham radikal terorisme di daerah sangatlah penting, memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya penyebaran ideologi radikalisme dan terorisme tidaklah hanya menjadi tugas BNPT sendiri namun tetap harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya juga meminta agar seluruh pengurus dapat mengembangkan kearifan lokal budaya di daerah masing-masing yang lebih majemuk sebagai kekuatan untuk menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme,” tutur Moch. Chairil dalam laporannya.
Nilai-nilai yang tidak sejalan dengan jati diri bangsa Indonesia bisa menjadi pemicu lahirnya paham radikalisme di tengah masyarakat. Hal tersebut disampaikan Boy Rafli Amar dalam sambutannya di RAKERNAS FKPT. Sebagai pejuang anti radikalisme dan intoleransi di Indonesia, Kepala BNPT berharap agar Pengurus FKPT dapat segera berperan aktif dalam upaya melakukan pencegahan paham radikalisme yang mengarah kepada terorisme kepada masyarakat setempat. Bahkan, disarankan agar dalam kepengurusan FKPT dan pada saat melakukan sosialisasi, juga melibatkan tokoh masyarakat setempat, mulai dari unsur pemerintah, tokoh agama, pendidikan, dan tokoh-tokoh lainnya.
“Kita semua adalah pejuang anti radikalisme intoleran, inilah tugas kemanusiaan yang di warisi oleh para leluhur kita, menjadi tugas kita untuk menjaga kesatuan dan persatuan nilai-nilai luhur bangsa. Tentunya untuk tugas FKPT masing-masing provinsi agar melaksanakan program-program yang telah tersusun dan mengidentifikasi permasalahan dengan baik meski ditengah keterbatasan dan kendala akibat pandemi Covid-19,” ungkap Boy Rafli.
Tak hanya itu, Kepala BNPT tetap mengingatkan kepada para Pengurus FKPT terkait maraknya paham radikalisasi melalui ruang digital di masa pandemi seperti saat ini. Masyarakat yang dituntut untuk beraktivitas secara daring berpotensi besar terpapar propaganda radikal terorisme. Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., mengungkapkan bahwa propaganda radikal tersebut dapat dikalahkan dengan mengisi dunia maya dengan konten-konten positif, yang sarat akan nilai toleransi dan perdamaian.
Dengan total peserta sebanyak 192 orang, RAKERNAS FKPT Ke-VIII Tahun 2021 tetap dilaksanakan dengan mematuhi prokotol kesehatan dengan mekanisme pembagian Pengurus FKPT yang hadir secara offline dan online. Pengurus FKPT yang hadir secara langsung (offline) di Hotel LaPrima merupakan seluruh Ketua FKPT dan Kabid Penelitian. Sedangkan pengurus FKPT yang hadir secara virtual (online) berada di Hotel Bintang Flores dan Hotel Jayakarta. dengan peserta Kabid Agama sosial Budaya dan Kabid Perempuan dan Anak, serta di Hotel Jayakarta. Usai pembukaan RAKERNAS FKPT Ke-VIII, nantinya para pengurus FKPT menerima arahan serta masukan dari para narasumber yang sudah dihadirkan guna memberikan pembekalan mendalam kepada seluruh pengurus FKPT.