BNPT Optimalkan Pencegahan Terorisme Melalui Kearifan Lokal
Takengon - Demi memaksimalkan upaya pencegahan paham radikal terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjalin kemitraan dengan unsur pemerintah maupun masyarakat. Hal tersebut direalisasikan melalui Dialog Kebangsaan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Aceh Tengah serta tokoh masyarakat lintas etnis dan agama pada Kamis (25/02/2021).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., mengungkapkan bahwa dalam satu dekade terakir lebih dari 2.000 orang berurusan dengan tindak pidana terorisme dan tidak sedikit anak muda yang terlibat di dalamnya. Fenomena ini tidak lepas dari pengaruh propaganda kekerasan berbalut agama oleh kelompok teroris global ISIS dan Al-Qaeda.
Diawali dengan intoleransi, propaganda dalam jangka panjang dapat menciderai keberagaman yang ada di Indonesia. Oleh karena itu perlu adanya sinergi dan dukungan Pemerintah Daerah, tokoh agama, serta tokoh adat dalam memperkuat imun masyarakat dari propaganda radikal.
Boy Rafli mendukung pencegahan perilaku intoleransi dan paham radikal terorisme melalui penguatan kearifan lokal. Menurutnya, kearifan yang mengakar dalam masyarakat Aceh dan provinsi lain di Indonesia sarat akan nilai agama, budaya, dan kebangsaan yang arif dan dapat mereduksi paham-paham yang bertentangan dengan konsensus bangsa.
"Kami mendukung pencegahan dengan penguatan kearifan lokal yang mengakar dalam masyarakat," ungkapnya.
Lebih lanjut, Boy Rafli mengajak masyarakat di Aceh Tengah untuk turut menjaga keberagaman. Baginya keberagaman merupakan kekayaan yang patut disyukuri dan wajib dirawat. Ia optimis dengan toleran dan damai, Aceh dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya.