BNPT Gerak Cepat Bantu Keluarga Korban Aksi Terorisme di Poso
Palu - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bergerak cepat dalam membantu korban tindak pidana terorisme yang terjadi baru-baru ini di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Gerak cepat tersebut dilakukan lewat pelaksanaan Identifikasi dan Assesmen Pelayanan Pemulihan dan Perlindungan terhadap korban tindak pidana Terorisme yang berlangsung di Palu pada Senin (17/05/2021).
Plt Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigjen Pol Herwan Chaidir mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk nyata ketika negara bertanggung jawab dan hadir di tengah-tengah masyarakat saat memerlukan bantuan dan pertolongan, terutama ketika masyarakat tersebut menjadi korban kebiadaban aksi terorisme.
"Masyarakat yang menjadi korban terorisme ini wajib diberikan bantuan oleh negara. Untuk itu BNPT dan tentunya dari LPSK sebagai representasi pemerintah hadir dalam memberikan dukungan dan bantuan," katanya.
Tidak hanya soal perkara cepat, Herwan Chaidir menambahkan bantuan yang diberikan kepada keluarga korban terutama dalam kasus di Desa Kalimago, harus tepat, tuntas dan berkualitas.
"Cepat memberikan bantuan dan perlindungan, dan tentunya harus tepat juga. Jangan sampai kita salah sasaran dalam memberikan bantuan. Kemudian bantuan kompensasi juga harus diberikan secara tuntas dan berkualitas," jelasnya.
Sementara itu, salah satu keluarga korban aksi terorisme bernama Harun mengucapkan terima kasih atas kepedulian BNPT.
"Saya mewakili keluarga, dalam suasana duka ini, mengucapkan terima kasih atas kepedulian BNPT yang membantu kami agar bisa beraktifitas kembali dengan rasa aman dan tenang," katanya.
Upaya penanganan lebih lanjut, nantinya BNPT dan Pemerintah Daerah (pemda) akan memberikan bantuan terperinci kepada para korban di Polda Sulawesi Tengah yang akan dilakukan esok, Selasa 18 Mei 2021.
Selamat Datang! Situs web ini adalah pusat informasi pemberitaan, kegiatan, publikasi dan berbagai informasi lainnya terkait dengan radikal terorisme di Indonesia, serta fungsi BNPT sebagai lembaga resmi negara.
