BNPT Gandeng Kesbangpol Jawa Barat Cegah Terorisme di Jawa Barat
Bogor - Jawa Barat (Jabar) merupakan provinsi strategis di Indonesia. Selain memiliki kekayaan alam yang melimpah, jumlah populasi penduduknya juga sangatlah besar. Sayangnya, Jabar mendapatkan predikat sebagai salah satu provinsi intoleran yang menjadi bibit radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme melihat perlu adanya sebuah sinergisitas dalam rangka mencegah intoleransi yang mengarah pada aksi radikalisme di Jabar. Untuk itu, BNPT mengajak seluruh elemen bangsa termasuk salah satunya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jabar untuk bekerja sama dan berperan aktif dalam mencegah radikalisme dan terorisme di Jabar.
"Jawa Barat merupakan salah satu locus dalam pelaksanaan sinergisitas antarkementerian/lembaga dalam upaya penanggulangan terorisme melalui pendekatan lunak atau soft power dari hulu ke hilir sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing kementerian/lembaga yang dikordinasikan oleh BNPT selalu leading sector penanggulangan terorisme di Indonesia," ungkap Sekretaris Utama BNPT, Mayjen TNI Untung Budiharto pada Kunjungan Badan Kesbangpol Jabar ke Kantor BNPT pada Senin (31/05/2021).
Menurut Untung Budiharto, dalam menanggulangi radikalisme dan terorisme yang tumbuh dari bibit-bibit intoleransi, pemerintah daerah sangatlah berperan aktif seperti contoh dalam melahirkan juru-juru atau kader-kader toleransi termasuk memberikan saran dan masukan terkait program dan target yang tepat penanggulangan terorisme.
"BNPT tidak bisa bekerja sendiri. Tentu kerjasama dan sinergisitas dengan pemerintah daerah salah satunya dengan Kesbangpol Jabar. Kesbangpol Jabar adalah mitra BNPT dalam mencegah terorisme dan radikalisme," ujarnya.
Dalam penanggulangan terorisme, rencana aksi sinergisitas penanggulangan terorisme di Jabar meliputi 5 kota/kabupaten yaitu di Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Bekasi dan Kota Depok yang terbagi dalam 58 kegiatan.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol, Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat, M. Pd, menyambut baik rencana aksi sinergisitas yang akan dilakukan di sejumlah daerah di Jabar. Menurut Iip masalah intoleransi, radikalisme dan terorisme di Jabar perlu perhatian khusus.
"Jumlah penduduk Jabar besar 20% dari total seluruh penduduk di Indonesia. Ini jadi masalah serius apabila intoleransi dan radikalisme malah berkembang pesat," katanya.
Menurut Iip pihaknya akan mendukung program BNPT dan akan terlibat aktif dalam rencana sinergitas penanggulangan terorisme.
"Tentunya kami siap mendukung BNPT dalam penanggulangan terorisme. Sesungguhnya, pemerintah daerah dan masyarakat Jabar merasa tidak senang apabila Jabar malah dianggap sebagai provinsi paling intoleran di Indonesia," katanya.