Berita Terbaru

BNPT DUKUNG DUTA DAMAI LAWAN RADIKALISME DI DUNIA MAYA

BNPT DUKUNG DUTA DAMAI LAWAN RADIKALISME DI DUNIA MAYA

Parapat - Aksi teror yang dilakukan jihadis milenial di Makassar dan Jakarta menjadi peringatan bagi masyarakat akan bahaya paham radikal terorisme. Fenomena ini membuktikan bahwa propaganda yang dilakukan untuk menjaring simpati, dukungan, dan anggota kelompok radikal rentan menyerang generasi muda. Hal ini juga tidak lepas dari peran internet dan sosial media sebagai ruang propaganda yang efektif. 

Sebagai bentuk pencegahan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membentuk Duta Damai Dunia Maya yang digerakkan oleh kaum milenial. Tersebar di 13 provinsi, Duta Damai ini bertugas sebagai mitra BNPT dalam melawan ide-ide maupun propaganda radikal yang tersebar di dunia maya. Aktif sejak tahun 2016, Duta Damai bekerja melalui kegiatan-kegiatan yang mampu mendorong rasa nasionalis dan kecintaan terhadap Tanah Air. 

Melalui kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Duta Damai Dunia Maya yang dimulai hari ini (5/4), perwakilan Duta Damai tiap provinsi berbagi aktivitas dan pengalaman di tahun 2020. Mereka mengatakan bahwa pandemi tidak mengurangi semangat dan komitmen mereka untuk berkarya. Melalui dialog kebangsaan, bakti sosial, dan sederet aktivitas positif lainnya mereka berharap dapat mempersatukan perbedaan di tengah masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan daring dan luring oleh Duta Damai mendapat apresiasi dan dukungan penuh oleh Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H. Ia bangga dengan kreatifitas yang digarap Duta Damai dengan kearifan lokal masing-masing wilayah. 

Boy berharap Duta Damai dapat mengurangi potensi masuknya paham radikal pada anak muda dan friksi di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia, utamanya terkait intoleransi dan propganda radikal di ruang maya yang sedang marak. Baginya gesekan tersebut harus diimbangi dengan narasi-narasi perdamaian oleh Duta Damai ini.

"Dari fenomena yang berkembang hari-hari ini, segala bentuk idelogi (dari luar) jangan sampai merusak falsafah bangsa kita yang berlandaskan Pancasila," pesan Boy Rafli.

"Perbanyak konten di dunia maya yang banyak komunitas anak mudanya karena anak muda ini rentan terhadap gagasan-gagasan baru, dunia maya jangan dikuasai oleh kelompok radikal," lanjutnya.

Apr 5, 2021

Authoradmin