BNPT dan Hedayah Center Lanjutkan Kerjasama Optimalkan Pencegahan Ekstremisme di Keluarga Melalui Pelatihan Khusus
Jakarta – Persoalan kejahatan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme tidak hanya menyorot pada aksi kejahatan maupun tindakan hukumnya. Namun, dalam permasalahan tersebut, upaya pencegahan hingga pemulihan korban dari aksi ekstremisme maupun terorisme menjadi perhatian penting dunia. Terlebih, dampak terbesar yang dirasakan dari kejahatan lintas global tersebut banyak dialami oleh perempuan, anak-anak, hingga keluarganya. Oleh karena itu butuh keahlian khusus bagi tenaga medis dan pekerja sosial untuk memberikan dukungan dan penyembuhan para korban.
Untuk memberikan dukungan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan terutama di lingkungan keluarga, pemerintah Indonesia melalui Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), melanjutkan kerja sama fase kedua dengan Hedayah Center untuk memberikan pelatihan lanjutan bagi pekerja sosial, psikolog, dan pemangku kepentingan melalui “The Second Phase of The Supporting Families in CVE Program” Tahun 2021, yang pelaksanaannya dibantu oleh Pemerintah Jepang. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut kesuksesan pelaksanaan “Capacity Building Training: Supporting Families in Counter Violent Extremism” pada 20-23 Januari 2020.
Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto menggelar rapat pembahasan kerja sama ini, pada Kamis (1/04) di Jakarta. Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari Kementerian/Lembaga, dan Organisasi Sosial di Indonesia untuk mendukung jalannya program ini. Melalui virtual meeting, Duta Besar Jepang untuk Uni Emirat Arab, H.E. Akihiko Nakajima, dan Wakil Eksekutif Hedayah, Ivo Veenkamp, menyatakan akan terus berkomitmen untuk mendukung, dan memfasilitasi pelatihan kepada pekerja sosial dan psikolog sebagai upaya penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan (CVE) dengan mengoptimalkan peran keluarga.
Tak hanya itu, Andhika Chrisnayudhanto menyebut bahwa BNPT berkolaborasi dengan Hedayah Center dan pemerintah Jepang dengan tujuan untuk memberikan pelatihan bagi kementerian dan lembaga yang menangani masalah keluarga yang terpapar oleh paham radikal terorisme. Pelaksanaan Kerja Sama ini akan langsung dijalankan usai launching pada siang hari ini.
“Program ini sudah dijalankan dari 2 tahun lalu, kemudian sekarang kita masuk ke dalam program keduanya. Utamanya untuk memberikan program training of trainers kepada pekerja sosial dan psikolog perwakilan dari 8 balai rehabilitasi sosial anak yang memerlukan perlindungan khusus (BRSAMPK) dan diperluas kepada kementerian/lembaga yang menangani masalah keluarga yang terpapar paham radikal,” tutup Andhika.