BNPT BENTUK GUGUS TUGAS PEMUKA AGAMA DEMI CEGAH PAHAM RADIKAL INTOLERAN
Jakarta - Menyadari pentingnya peran pemuka agama dalam rangka pencegahan radikalisme dan terorisme di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyelenggarakan silaturahmi kebangsaan sekaligus Pengukuhan Gugus Tugas Pemuka Agama Dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme, berpusat di Hotel Mulia Senayan (26/11/2020).
Diinisiasi oleh Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., pembentukan gugus tugas lintas agama yang dikukuhkan hari ini didorong oleh maraknya propaganda radikal intoleran yang menggunakan simbol maupun ajaran agama tertentu. Hal ini dikhawatirkan dapat menciderai kemajemukan umat beragama yang ada di Indonesia.
Boy Rafli memandang peran strategis pemuka agama untuk membentuk karakter dan moral masyarakat melalui pendidikan agama yang benar sehingga paham radikal intoleran yang dapat memicu aksi teror dapat direduksi. Ia menyatakan pembentukan Gugus Tugas Pemuka Agama ini pun menjadi wujud nyata dari program pencegahan radikal terorisme yang harus dilakukan secara holistik dari hulu hingga ke hilir, sesuai dengan mandat UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Pengukuhan ditandai dengan penyematan kepada perwakilan Gugus Tugas Pemuka Agama oleh Kepala BNPT.
“BNPT sangat berharap dari sinergitas yang terjadi antara BNPT dan tokoh agama untuk bisa sama-sama melakukan upaya moderasi dalam kehidupan beragama, menjelaskan sikap-sikap ekstrimisme dalam kegiatan beragama yang tentunya dapat bersinggungan dengan agama satu dengan lainnya karena kita menyadari Indonesia beragam dari sisi agama,” jelas Boy Rafli.
Menjaga keutuhan NKRI menjadi tantangan tersendiri di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Kepala BNPT berharap Gugus Tugas yang dibentuk dapat menciptakan perdamaian dan meningkatkan daya tangkal masyarakat dari pemahaman maupun ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama dan negara.
“Semoga sinergisitas BNPT dan seluruh tokoh pemuka agama dapat meminimalisir segala bentuk proses penyebaran paham radikal intoleran sehingga dunia mengenal wajah Indonesia yang damai,” lanjut Boy Rafli.
Hadir dalam pengukuhan tersebut Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Said Aqil Siraj, Staf Ahli Menteri Agama, serta perwakilan dari organisasi keagamaan lintas agama.