BNPT Ajak PGI Reduksi Paham Radikal Intoleran
Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., temui Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Gomar Gultom, M.Th, Rabu (23/12/2020). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pembentukan Gugus Tugas Pemuka Agama pada bulan lalu.
BNPT kini tengah giat merajut kerja sama dengan tokoh lintas agama demi mereduksi ekstrimisme beragama di tengah masyarakat Indonesia yang heterogen. Upaya ini dilakukan mengingat aksi terorisme di Tanah Air kerap terjadi dengan mengatas namakan agama. Untuk itu, tokoh agama yang kini tergabung dalam Gugus Tugas pencegahan penyebaran radikal terorisme diharapkan dapat meluruskan pemahaman-pemahaman agama yang keras dan intoleran, yang dapat memicu aksi terorisme.
Kepala BNPT mengatakan PGI selaku anggota Gugus Tugas akan melaksanakan sosialisasi terkait bahaya paham radikal dalam rumah ibadah. Tak hanya sosialisasi, khotbah perdamaian anti radikalisme akan digiatkan mengingat saat ini marak ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah masyarakat. Ia berharap tokoh agama Kristen dapat terlibat aktif dalam melakukan moderasi beragama dan menjadi agen perdamaian umat beragama.
"Tentu di dalam mengatasinya (paham radikal intoleran) perlu ada semangat kebersamaan dan sinergi agar tidak terjadi mispersepsi, tidak terjadi semacam bias informasi di dalam menyikapi kondisi yang ada," kata Boy Rafli ditemui usai pertemuan.
Ketua PGI mengapresiasi penentukan gugus tugas yang diprakarsai oleh BNPT. Gomar Gultom menyampaikan bahwa PGI siap menjadi mitra strategis BNPT dalam mencegah 'virus' radikal terorisme di masyarakat.
"Kita dari tokoh agama ini bisa bersama-sama memikirkan strategi dalam rangka penanggulangan terorisme terutama bagaimana melindungi masyarakat dari virus terorisme yang bisa saja berakar dari agama apapun," timpal Ketua PGI.